SUMENEP | optimistv.co.id – Beredar kabar yang berkembang diberbagai kalangan Masyarakat terkait dugaan adanya dualisme Aparatur Desa di Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, semakin mencuat kepermukaan oleh publik.
Dugaan adanya dualisme Aparatur Desa di Desa Gadu barat tersebut semakin nampak ketika awak media optimistv.co.id melakukan upaya investigasi dan mengorek keterangan dari berbagai sumber, diantaranya salah satu anggota BPD Gadu Barat, Muhammad Suhil.
Kepada beberapa awak media, Muhammad Suhil mengatakan bahwa, di Desa Gadu Barat diduga kuat ada dualisme Aparatur Desa, yaitu Aparat Desa yang memiliki SK dari Bupati Sumenep dan satunya adalah Aparat Desa yang diduga sengaja diangkat oleh H. Sa’di, Kepala Desa (Kades) Gadu Barat yang baru.
“Informasi dari masyarakat ada Kepala Dusun (Kadus) baru itu benar. Terbukti setiap hari mereka juga ikut masuk Kantor di rumah Kepala Desa (H. Sa’di-red), tapi Perangkat Desa itu sudah dilantik atau belum saya tidak tahu. Jadi disana saat ini (Rumah Kades yang menjadi Balai Desa-red) memang ada double perangkat ,” katanya kepada media ini. Selasa (14/1).
lanjut Suhil, Aparatur Desa Gadu Barat yang baru itu merupakan orang-orang tim pemenangan Kades Gadu Barat (H. Sa’di-red) pada saat Pilkades di Desa Gadu Barat tahun 2019 Kemarin.” Sehingga mereka merasa berhak menjadi Perangkat Desa yang baru,” terangnya pula.
Hal senada juga disampaikan oleh Hanif salah satu Perangkat/Aparat Desa Gadu Barat yang saat ini masih aktif sebagai Aparat di Pemerintah Desa Gadu Barat.
Hanif memaparkan, bahwa selain kita sebagai Perangkat Desa yang resmi juga selalu datang tim pemenangan Kades baru yang menurut diduga oleh masyarakat sebagai Aparatur Desa Gadu Barat.
“Benar setiap jam kerja mereka (Perangkat baru,red) juga ikut ngantor,” jelasnya.
Kendati demikian, guna memastikan dugaan adanya dualisme Perangkat Desa di Desa Gadu Barat tersebut, awak media berusaha melalukan upaya konfirmasi langsung kepada H. Sa’di selaku Kades Gadu Barat.
Namun sayangnya dia enggan berkomentar saat diwawancarai oleh beberapa awak media. Bahkan dia (H. Sa’di-red) berlagak bagai seorang raja dan berkata tidak butuh diwawancara sambil mengangkat tangannya.
“Saya tidak butuh wawancara, kalau mau rokok itu ada,” cetus H. Sa’di kepada awak media kala itu. Senin (20/1).
Disisi lain, Faruk Hanafi selaku Pimpinan di Kecamatan Ganding menegaskan, tidak ada yang namanya dualisme Perangkat Desa, perangkat yang sah tetap perangkat yang telah di SK oleh Bupati.” Sampai saat ini tetap sah perangkat yang lama itu,” ujarnya kepada media ini.
Sebelum beberapa awak media melakukan investigasi mendalam terkait adanya dugaan dualisme Perangkat/Aparat Desa di Desa Gadu Barat tersebut. Sudah terdengar isu dari Masyarakat setempat bahwa Kepala Desa (Kades) terpilih, H. Sa’di akan memberhentikan Aparatur Desa Gadu Barat yang lama dan telah mempersiapkan Aparat Desa yang baru.
Dugaan itu semakin jelas pada saat awak media datang ke acara Musrembangdes di Desa Gadu Barat, pada hari Senin, tanggal 20 Januari 2020 kemarin. Hasil pantauan langsung beberapa awak media, dari puluhan undangan yang hadir diduga lebih banyak Aparatur Desa yang baru. Sementara Perangkat Desa yang lama hanya sekitar 5 (lima) orang yang hadir pada acara itu.
Reporter : Sheno