BLITAR | optimistv.co.id – Pembangunan rehabilitasi jembatan yang berada di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Kamis (12/12), disidak Komisi III DPRD setempat. Hal ini terkait habisnya masa waktu pelaksanaan yang dimulai 14 Agustus 2019, dan seharusnya selesai pada 12 Desember 2019.
Andika Agus Setiawan, anggota Komisi III, saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan sidak mengatakan, jembatan Karangbendo ada sebagian kontruksi yang belum dikerjakan. Bahkan kalau dilihat di lapangan sepertinya ada pengurangan volume.
“Saat kita lihat tadi, sepertinya ada kekurangan volume yang seharusnya memiliki tebal 30 cm tapi ternyata cuma 15 cm,” terang Andika.
Andika menambahkan, ketika kontraktor dipanggil untuk ditanya tentang proyek ini, ternyata ditunggu sampai dua jam tidak mau datang. Pada prinsipnya sudah jelas, bahwa pembangunan rehabilitasi jembatan kurang maksimal.
“Pengawasannya yang perlu ditingkatkan lagi, karena ratusan proyek yang dikerjakan di Kabupaten Blitar sangat banyak sekali. Maka Komisi III akan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan kita tata kembali pengawasanya di tahun 2020 agar lebih baik lagi,” ucapnya.
Ditambahkannya, apabila pekerjaan ini tidak mencapai target yang sudah ditentukan sesuai kontrak, maka kontraktor bisa diputus kontrak kerja. Putus kontrak ini harus diketahui apa penyebabnya dan apakah pekerjaan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, perlu ada kajian lebih dalam lagi.
“Rehabilitasi jembatan Karangbendo ini diketahui menelan biaya Rp. 604.069.299 yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU). Menurut informasi jembatan ini akan diresmikan oleh Bupati Blitar, akan tetapi sampai habis waktu pelaksanaannya ternyata proyek rehabilitasi ini belum juga selesai,” pungkasnya. (Muklas)
