Kerjasama ! Sama-sama Kerja Memperbaiki Kondisi Negeri

Oleh : ILYAS ADHI PURBA

Sepanjang tahun 2020 virus Corona menjadi sebuah perbincangan besar di seluruh dunia. Bayangkan saja, makhluk berukuran nano tersebut berhasil membuat seisi planet bumi gempar. Tiap negara telah merasakan kewalahan menghadapi dampak atas merebaknya virus tersebut, tak terkecuali Indonesia.

Tidak perlu tahu seperti apa bentuk virus ini, namun yang jelas sangat mengerikan, hingga telah banyak korban berjatuhan.

Atas dampak pandemi luar biasa yang menyasar seluruh negara, tercetus lah berbagai kebijakan dan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Dari awal tahun 2021 sampai sekarang, jumlah penderita di negeri ini semakin meningkat. Padahal segala daya upaya telah diterapkan pemerintah untuk memerangi penyebaran virus tersebut. Namun bila kita lihat kondisi sekitar, sekarang menjadi sangat wajar mengapa virus ini enggan berlalu.

Karenanya masyarakat yang seperti tutup mata terhadap peraturan. Sudah jelas himbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, namun tetap acuh. Lambat laun mereka berpikir bahwa virus ini telah musnah, padahal nyatanya di berbagai daerah lain justru malah meradang. Contoh kecilnya, kurang memperhatikan physical distancing, sampai enggan memakai masker saat berpergian.

Baca Juga:  299 Perempuan di Kota Madiun Memilih Bercerai Faktor Ketidakharmonisan

Berbagai alasan terlontar dari masyarakat, bahwa mereka tetap baik-baik saja walau melanggar prokes. Sungguh memprihatinkan sebenarnya, mengingat ada istilah “OTG” yaitu Orang Tanpa Gejala. Bahwa penderita jenis ini justru lebih berbahaya, karena tanpa disadari ternyata terjangkit. Alasan lain karena hanya keluar ke rumah tetangga, hingga akhirnya tidak mengenakan masker.

Virus ini sejatinya menyerang ke dalam tubuh manusia tanpa sepengatahuan kita, jadi baik tetangga ataupun saudara sendiri dapat pula terserang virus ini. Atas berbagai sikap acuh terhadap protokol kesehatan tersebut, akan membuat negara kita semakin lama untuk bangkit dari keterpurukan pandemi. Atas hal itu, semakin lama pula kita dapat beraktivitas normal.

Sebenarnya pemerintah telah mencari jalan keluar atas sifat bandel masyarakat dengan diterapkanya denda. Di jalanan sekitar kita juga sering diadakan operasi masker, denda dengan bervariatif tiap daerah. Dari hal tersebut saja harusnya membuka pikiran kita, bahwa polisi bukan mencari-cari uang namun untuk kebaikan kita juga. Begitu pentingnya mengenakan masker saat berpergian ke luar rumah, harusnya dapat dipahami masyarakat sekitar.

Baca Juga:  Ratusan Jama'ah Hadiri Haul Mbah Hasan As’ad di Desa Lajuk

Di satu sisi, tenaga kesehatan sedang kepayahan menangani penderita, dan pemerintah dengan penggalakan vaksin yang sedang dilakukan. Namun di sisi lain, banyak masyarakat sekitar yang acuh terhadap pandemi ini.

Harus ada keseimbangan andil antar semua warga negara. Kita manusia yang diberi indra lengkap oleh Allah SWT harusnya tidak hanya berpangku tangan. Justru saling berjabat tangan, maksutnya ialah kekompakan antar satu sama lain memutus rantai penyebaran virus.

Perubahan itu terjadi bukan hanya sebuah hidayah dari Sang Maha Cipta, namun kita sendiri sebagai hambanya mau berusaha berubah. Bila dianalogikan dengan kondisi masyarakat sekitar kita sekarang, bahwa dimulai dari diri kita sendiri untuk mau merubah kondisi negeri. Setelah adanya niat kuat tersebut, barulah antar kita sama-sama bekerjasama memperbaiki kondisi semua ini.

Jadi memang perlu kerjasama antar semua warga Indonesia, agar pandemi segera berlalu dari negeri ini. Bukankah kita ingin kembali bertatap muka saat nenimba ilmu, dan bukankah kita ingin kembali bekerja dengan normal ? Kuncinya adalah kerjasama, sama-sama kerja berusaha memperbaiki kondisi negeri. Patuhi protokol kesehatan yang ada dan jangan bandel.

Baca Juga:  Why Polisi ?

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *