Oleh : Ekalaka Febian Cahyaningtyas
optimistv.co.id – Belakangan ini sering muncul berita mengenai penyebaran virus corona. Virus ini memiliki dampak yang sangat besar, hal ini dibuktikan dengan penyebarannya yang begitu luas meliputi seluruh dunia dan Indonesia salah satunya.
Ditambah lagi dengan adanya varian baru, yaitu versi delta yang telah dianalisis lebih membahayakan dari varian virus sebelumnya, dapat dibuktikan pada akhir-akhir ini kita mendengarkan banyaknya pasien terdampak covid yang terus bertambah dalam waktu yang singkat.
Demi menanggulanginya
pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penularan virus ini, namun kebijakan pemerintah banyak menuai protes dari banyak orang karena dianggap merugikan masyarakat kecil, dimana dengan adanya kebijakan ini sangat dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu adanya pembatasan kegiatan sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat semakin berkurang.
Dengan adanya wabah ini berbagai sektor dalam kehidupan bermasyarakat ikut merasakan dampaknya. Banyak perusahaan terpaksa harus memutus hubungan kerja dini para karyawannya dikarenakan pendapatan perusahaan semakin berkurang dan bahan baku yang selalu mengalami kenaikan harga.
Hal ini menimbulkan tingkat kemiskinan yang semakin meningkat. Dari segi usaha rumahan atau yang biasa disebut UMKM juga mengalami penurunan pendapatan dikarenakan banyak kebijakan dari pemerintah untuk tetap stay at home.
Banyak terjadi keluhan dari para pelaku UMKM dikarenakan kebijakan tersebut, diantaranya mengalami penurunan penjualan, sulit mendapatkan bahan baku untuk produksi, distribusi ke konsumen menjadi terhambat, dan proses produksi ikut terhambat.
Apalagi dengan adanya kebijakan mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang semakin memperparah pada sektor UMKM yang mana penghasilan mereka terus mengalami penurunan dan ada yang terpaksa gulung tikar.
Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai dari 3 Juli 2021 – 20 Juli 2021 yang menyebabkan pembatasan dalam oprasional sektor perekonomian salah satu kebijakan yang sangat dirasakan oleh para pelaku UMKM yaitu adanya pembatasan jam oprasional hanya sampai pukul 20.00 WIB dengan pesan melalui online dan menggunakan sistem take away.
Lalu bagaimana dengan para pelaku UMKM yang masih belum mengerti mengenai pengoprasionalan sistem online? Hal semacam ini yang seharusnya perlu menjadi fokus pemerintah dalam menerapkan suatu kebijakan.
Adanya wabah corona memang sangat berdampak pada sektor ekonomi dan para pelaku UMKM pun
harus siap dalam mengantisipasinya agar usahanya tetap produktif dan tidak terjadi kerugian maupun gulung tikar.
Dengan adanya hal ini tentunya para pelaku UMKM harus memiliki strategi yang mampu bersaing ditengah pandemi seperti sekarang ini. Pelaku UMKM harus belajar untuk meriset kembali upaya apa saja yang dapat digunakan untuk mempertahankan usahanya pada saat pandemi ini dan terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk menunjang atau mempertahankan usahanya agar bisa bertahan.
Terdapat berbagai cara yang bisa digunakan oleh para pelaku UMKM untuk bisa mempertahankan usahanya, seperti dengan meningkatkan pemasaran dengan cara online untuk setiap produknya dan memberikan harga
terbaik disertai pemberian tawaran yang menarik minat pembeli.
Para pelaku UMKM juga perlu mempertimbangkan dalam melakukan pencarian bahan baku produksi dengan bahan lokal, meskipun berbeda kualitas tetapi hal ini bisa menjadi nilai tambah karena sepenuhnya menggunakan produk lokal, yang tentunya akan lebih menghemat dari segi biaya.
* Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Perbankan Syari’ah IAIN Kediri