Proyek Irigasi Senilai Rp 150 Juta Desa Prambon “Dikerjakan Asal-asalan”

MADIUN | optimistv.co.id – Keputusan Bupati Madiun tentang perubahan nomor : 188.45/3/KPTS/402.013/2021 tentang Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Madiun kepada pemerintahan desa untuk kegiatan infrastuktur desa tahun anggaran 2021 sudah dikucurkan.

Salah satu penerima BKK infrstuktur adalah Desa Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dengan uraian kegiatan pembangunan saluran irigasi yang berlokasi di Dusun Selosari.

Salah satu warga saat mengecek material irigasi

Beberapa warga lokasi proyek dikonfirmasi mengatakan, proyek dengan anggaran pagu Rp 150.000.000,00 tersebut pelaksanaan pembangunannya diduga tidak sesuai spesifikasi dari segi material. Selain itu, sebelum di cor, terlihat ada batu plonto yang penataanya terkesan asal-asalan. Bahkan pasir yang digunakan mutunya juga kurang bagus.

“Pelaksanaan seperti itu apa bisa awet. Pasirnya ada yang tidak layak dipakai. Itu sampean lihat dan difoto Mas, pasir campur wadek itu sudah ada disini setahun lebih. Batunya itu juga pengambilan dari sungai kecil-kecil, seharusnya batu gebal lebih kuat. Kalau pasir yang bagus itu ngambilnya dari cucian cuma satu dump truck, kalau pasir yang merah itu Mbah Gianto yang ngambil dari sungai,” cetus warga.

Baca Juga:  Bupati Tulungagung Kunjungi Sentra Industri Pacul di Kiping

Menurut mereka, pasir yang di dalam adalah langsiran dari sini dan sudah dicampur pasir yang pengambilan dari sungai.

“Orangnya tadi juga baru dari sini, tak tanyai mengenai kekuatan cor itu, Mbah Gianto tidak jawab, langsung pergi aja,” ujar warga di lokasi pembangunan, Kamis, 6 Januari 2022.

Sementara itu, Ketua TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), Gianto mengatakan, dari dahulu dirinya dijadikan Ketua PNPM, dan sampai sekarang diberi mandat dan dipercaya untuk mengerjakan proyek Pemerintah Desa Prambon.

“Tidak menyombongkan diri sendiri, toh kalau pelaksanaanya tidak bagus pasti saya sudah diganti. Buktinya sampai saat ini saya masih dipakai. Saluran irigasi itu sudah diajukan dari dulu, makanya batu dan pasir sudah dipersiapkan setahun yang lalu,” ujarnya, Kamis, 6 Januari 2022.

Gianto menambahkan, dari anggaran Rp 150 juta pembangunan saluran irigasi panjang 250 meter itu tidak memakai batu gebal, karena mutunya tidak bagus, dan lebih bagus batu plonto yang diambil dari sungai.

Baca Juga:  Ringankan Beban Masyarakat Terdampak Penyesuaian Harga BBM, Polres Pasuruan Laksanakan Bakti Sosial

“Pengalaman saya, batu plonto itu buat dasar rabat beton lebih kuat dibandingkan dengan batu gebal. Dan kalau masalah pasir, mutu pasir di sungai ini lebih bagus daripada pasir cucian, walaupun pasirnya merah kayak gitu,” ujarnya,

Di tempat sama, Kepala Desa Prambon, Yudo dikonfirmasi mengatakan, mengenai pelaksanaan proyek memang mengetahui pemerintah desa, tapi kalau masalah bangunan tidak bisa sama sekali.

“Makanya saya serahkan ke Mbah Gianto selaku Ketua TPK. Kalau menurutnya bagus, ya silahkan. Kalau tanya soal gabah dan harga, saya tahu, karena punya selep gabah. Tapi kalau konfirmasi proyek, langsung ke Mbah Gianto yang tahu,” ujarnya sambil langsung pamit balik.

Reporter : Sugeng Rudianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *