TULUNGAGUNG (OPTIMIS) – Penyakit Hepatitis akut merupakan kondisi peradangan hati atau liver. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bahan kimia, penyalahgunaan obat, pengobatan tertentu, dan gangguan kekebalan tubuh.
Pada kasus ini, hepatitis dan hepatitis akut menjadi penyakit yang cukup ramai dibicarakan di Indonesia bahkan dunia karena semenjak turunnya frekuensi pandemi Covid-19 yang tentunya harus diwaspadai karena penyakit ini memiliki sasaran anak usia di bawah 16 tahun.
Kali ini Pemkab Tulungagung menanggapi serius akan adanya penyakit yang memiliki kategori penyakit yang berbahaya karena munculnya warga Tulungagung yang mengidap penyakit ini dan terbilang tidak sedikit serta adanya 1 kasus suspek hapatitis yang meninggal dunia.
Sampai saat ini belum ada instruksi khusus baik dari pusat maupun Pemkab Tulungagung sendiri untuk menangani lebih lanjut tentang penyakit ini.
Bupati Kabupaten Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, MM saat ini hanya menanggapi bahwa setelah adanya penemuan kemarin pihaknya sudah menerapkan prosedur penanganan maksimal seperti petunjuk Kementerian Kesehatan.
“Saat ini kita hanya bisa untuk terus menjaga kesehatan kita semaksimal mungkin. Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratorium dan penyelidikan epidemiologi atas temuan di lapangan tersebut untuk ditindaklanjuti setelahnya,” ujar Bupati.
Dalam kasus ini Juru bicara Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi juga menanggapi terkait seorang anak berumur 7 tahun meninggal dunia akibat hepatitis tersebut.
Menurutnya pasien tersebut terpapar hepatitis yang misterius dan seperti diketahui kejadian tersebut juga ditemukan pada 3 anak di DKI Jakarta sebelumnya.
Menindaklanjuti kasus yang terjadi, hal itu tentunya menjadi fokus untuk pengantisipasian penyebaran penyakit terutama terhadap pelajar, yang kita tahu di Kabupaten Tulungagung sudah menerapkan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Mengenai hal tersebut Bupati Maryoto juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tulungagung untuk menindaklanjuti pengaruh penyakit hepatitis terhadap pelajar yang ada di Tulungagung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Rahadi P. Bintara, S.E., M.Si., juga memberikan tanggapannya mengenai kasus penyakit tersebut dengan mengatakan bahwa, tidak ada perubahan terhadap penerapan 100% PTM.
“Saat ini penerapan 100% PTM masih akan diterapkan. Mengenai penyakit hepatitis kami masih menunggu konfirmasi dari pusat untuk nantinya kami tindaklanjuti. Saat ini saya berharap untuk semua orang tua untuk menjaga anak-anaknya dalam menerapkan hidup sehat dan tetep mematuhi protokol kesehatan,” ujar Rahadi.
Reporter : Budi Santoso