Hari Lingkungan Hidup se-Dunia DLH Menggelar Aksi Tanam Pohon dan Resik Tarik Paku

PROBOLINGGO (OPTIMIS) – Tema yang sama seperti HLH Pertama yaitu “Only One Earth” (Sustainably in Harmony with Nature). Tema internasional ini dipilih dengan tujuan mengajak masyarakat dunia untuk hidup berkelanjutan dan harmonis dengan alam.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menetapkan tema nasional yaitu “Satu Bumi untuk Masa Depan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo menggelar serangkaian kegiatan memperingati momen tersebut. Salah satunya penanaman pohon ketapang kencana dan aksi resik tarik paku dan kawat di pohon yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Probolinggo, Jumat (10/6) pagi.

Kegiatan ini diawali apel yang diikuti sejumlah personil DLH, pejabat setempat maupun mitra lingkungan hidup dan dipimpin Sekda drg. Ninik Ira Wibawati. “Kegiatan ini merupakan salah satu kontribusi nyata kepedulian kita terhadap perbaikan lingkungan khususnya ruang terbuka hijau dan hutan kota. Kebersamaan kita di pagi hari ini sebagai modal yang berharga untuk dikembangkan lebih lanjut agar menjadi budaya bangsa yaitu menanam pohon untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita,” tutur Sekda dalam sambutannya.

Fungsi pohon sebagai penghasil oksigen ternyata seringkali disalahgunakan dengan banyaknya kawat dan paku yang tertancap di pohon. Padahal ini termasuk kegiatan yang menyakiti pohon karena seharusnya manusia merawat dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga:  Pembangunan LPJU Watu Kosek Layak Dikaji Ulang

Menurutnya, tantangan terberat yang dialami akhir-akhir ini yaitu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang diakibatkan oleh kenaikan suhu permukaan bumi. Salah satu upaya untuk mengurangi efek pemanasan global dan perubahan iklim adalah dengan memperbanyak pohon dan tanaman serta menjaga ekosistem fauna. Oleh karenanya ajakan untuk bersama-sama melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara berkelanjutan perlu dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

“Upaya-upaya kita sudah banyak, mulai dari sosialisasi melalui website, Radio Suara Kota, dan sebagainya. Semua itu harus dimulai dari diri kita sendiri, di lingkungan terkecil yaitu di rumah kemudian di lingkungan sekitar, tetangga, RT dan RW (dasawisma),” ujarnya.

Sekda Ninik mengimbau untuk senantiasa mensyukuri atas anugerah keanekaragaman hayati yang tinggi, tanah yang subur dan iklim yang mendukung untuk kegiatan bercocok tanam. “Marilah kita jaga dan pelihara bersama pohon yang ditanam pada pagi hari ini sehingga dapat hidup dengan baik dan tumbuh subur. Agar anak cucu kita dapat memetik hasilnya, menikmati kualitas lingkungan yang semakin baik dan terhindar dari berbagai bencana. Mari kita jadikan momentum peringatan Hari Lingkungan Hidup tahun 2022 untuk mengajak semua pihak untuk berpartisipasi melestarikan lingkungan hidup Kota Probolinggo,” bebernya.

Baca Juga:  Petani Kab. Ngawi Harus Lepaskan Kabel Listrik Jebakan Tikus Terkait Perda

Sekda Ninik juga mengingatkan terkait keberhasilan Kota Probolinggo menjadi finalis nasional dalam ajang One Planet City Challenge (OPCC). Kota Probolinggo akan bersaing dengan 72 kota dari 31 negara dan akan maju di lingkup yang lebih besar lagi bersama Kota Balikpapan dan DKI Jakarta pada ajang We Love Cities tahun 2022 yang diselenggarakan oleh WWF.

Dengan dukungan dari semua pihak baik perangkat daerah, stakeholder dan masyarakat Kota Probolinggo, untuk terus mengkampanyekan “weloveprobolinggo” welovecities pada unggahan di media sosial. Agar gelar The Most Loveable Sustainable City 2022 bisa direbut kembali oleh Indonesia dan Kota Probolinggo nantinya yang meraihnya.

“Sesuai dengan paparan yang disampaikan oleh pemateri ketika di Jakarta, Kota Probolinggo masuk dalam 3 besar nasional karena nilai yang sangat besar berasal dari kontribusi mitra lingkungan hidup. Maka atas nama Pemerintah Kota Probolinggo kami mengucapkan terima kasih karena dari keterlibatan masyarakat dan mitra lingkungan hidup yang membuat Kota Probolinggo masuk menjadi finalis. Satu bumi untuk masa depan,” tegas Sekda Ninik.

Kepala DLH, Rachmadeta Antariksa mengatakan kegiatan memperingati Hari Lingkungan Hidup telah dimulai sebelum tanggal 5 Juni 2022 yang diawali dengan penanaman pohon, gowes serta beberapa kegiatan lainnya seperti sarasehan, penyampaian informasi melalui Radio Suara Kota, tiket gratis TWSL untuk anak-anak, uji air di Kota Probolinggo dan sebagainya.

Baca Juga:  Serius Atasi Permasalahan Narkoba, Pemkot Kediri Gelar Kormonev RAN P4GN

“Kegiatan pagi ini dengan menanam pohon Ketapang Kencana mulai dari rumah dinas Wali Kota Probolinggo hingga Kantor Pemerintah Kota Probolinggo. Sekitar 200 pohon yang telah disiapkan dan akan dilakukan penanaman secara bertahap di sepanjang Jalan Panglima Sudirman hingga menyeluruh di Kota Probolinggo. Karena karakter Kota Probolinggo ketika musim angin dan hujan akan membahayakan maka pohon Sono perlu direvitalisasi, selain sudah tua juga sudah memasuki masa potong. Pohon Ketapang Kencana memiliki keunggulan yaitu akarnya tidak merusak ke trotoar,” urainya.

Deta-sapaan akrabnya juga menyayangkan masih banyaknya kegiatan-kegiatan di masyarakat yang menggampangkan pemasangan banner dan reklame dengan memaku di pohon. “Kami sudah mengingatkan terutama ketika masyarakat/pemohon yang akan melakukan pemasangan banner dan reklame, boleh memasang di pohon tetapi di tali dengan kawat, tidak dengan paku. Pencabutan ini akan terus kami lakukan tidak hanya di momen ini saja,” tutupnya.

Reporter : Nanang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *