MADIUN, optimistv.co.id – Upaya menekan stunting di Kota Madiun terus digencarkan. Kali ini, Pemerintah Kota Madiun memiliki terobosan Warung Stop Stunting. Rencananya, bakal ada di tiap kelurahan. Warung tersebut menyediakan paket bahan makanan anak balita stunting secara gratis.
‘’Stunting ini kan erat kaitannya dengan asupan gizi. Jadi kita berupaya mendekatkan gizi ini kepada anak-anak stunting,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani, Senin (1/8/2022).
Denik menambahkan Warung Stop Stunting ini rencananya ada di tiap kelurahan. Namun, sementara baru ada di Kelurahan Kanigoro sebagai pilot project. Warung Stop Stunting ini menyediakan paket bantuan gizi tambahan seperti beras nutrisi dan lain sebagainya. Pemberian terjadwal setiap satu minggu sekali. Balita stunting akan mendapatkan voucher untuk ditukar paket gizi tersebut.
‘’Sementara ini terus kita evaluasi sambil kita cari formula yang tepat. Termasuk lokasinya, apakah di kantor kelurahan atau di lapak, nanti perkembangannya seperti apa ini masih terus kita evaluasi,’’ imbuhnya.
Setidaknya, ada 562 bayi stunting di Kota Madiun. Mereka tersebar di seluruh kelurahan. Angka stunting di Kota Pendekar sejatinya sudah cukup rendah. Pun, sudah lebih rendah dari target nasional. Angka stunting di Kota Madiun sebesar 12,4 persen. Sedang, target pemerintah di angka 24,4 persen. Pemerintah pusat berencana menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Meski begitu, angka stunting di Kota Madiun masih di bawah target pusat tersebut.
‘’Prinsipnya seperti arahan dari bapak wali kota, kita terus menekan angka stunting. Selain pemberian asupan gizi, juga melakukan upaya pencegahan,’’ jelasnya.
Pemkot Madiun juga memberikan 1.000 paket paket daging kurban. Seribu paket daging kurban itu untuk anak stunting, yatim/piatu, dan juga lansia. Selain itu, wali kota juga gemar membagikan susu. Sedang untuk pencegahan, Pemerintah Kota Madiun melakukan pemeriksaan rutin kepada pasangan usia subur dan juga menekan angka perkawinan dini.
Reporter : Sugeng Rudianto