MADIUN, optimistv.co.id- Empat orang warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Kota Batulicin menuju Padepokan Agung di Madiun.
Hal tersebut dilakukan menjelang peringatan Satu Abad Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang jatuh pada 2 September 2022 mendatang. Peringatan satu abad PSHT ini dilakukan dengan berlandaskan jiwa dan semangat persaudaraan. Sehingga, kegiatan organisasi yang didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada 1922 ini telah dirancang serangkaian acara yang berpusat di Kota Madiun, Jawa Timur.
Keempat warga Persaudaraan Setia Hati Terate tersebut adalah Rahmat Fadilah (18), Santoso (42), Wahyu David Andika (21) dan Aditya Dwi Cahyo (19). Mereka memulai berjalan kaki dari Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate di Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu sejak 1 Agustus tepat pada malam satu Suro atau malam tahun baru Islam (Muharam).
Moh. Anam Ardiansyah, S.H., M.M., Humas Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun menuturkan, keempat warga tersebut sudah sampai di Padepakan Luhur Persaudaraan Setia Hati Terate di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
“Alhamdulillah, Sudah sampai di Padepokan Luhur Pilangbango, kami ucapkan selamat datang di Madiun. Selamat datang di bumi kandung Persaudaraan Setia Hati Terate di Kelurahan Pilangbango. Bisa menginap di kediaman pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate, Ki Hadjar Hardjo Oetomo,” Ujar Moh.Anam Ardiansyah, Sabtu 13 Agustus 2022.
Santoso, salah satu dari empat warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang sedang melaksanakan nadzarnya untuk berjalan kaki menuju kota Madiun menuturkan, kondisi saat ini dalam keadaan sehat semua.
“Saya mewakili saudara-saudara mengucapkan terimakasih atas doa restunya, kami bersyukur karena selama dalam perjalanan kita lancar dan selamat sampai di Kota Madiun.” Ujarnya.
“Besok pagi kita lanjutkan perjalanan dari Padepokan Luhur menuju Padepokan Agung dengan berjalan kaki kembali.” Pungkasnya. ( sumber humas PSHT)
reporter : Sugeng Rudianto