Karang Taruna Desa Sidorejo Berharap Lansia 100 Tahun Lebih di Desanya Dapat Perhatian Pemerintah

BLITAR, mediabrantas.id – Pendamping Rehsos, Arif Budiman, S.Sos bersama Karang Taruna Desa Sidorejo, Haribowo mengunjungi Mbah Suratun, Lansia sebatangkara yang tinggal di Dusun Sesek RT. 05 RW. 03 Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin 21 Nopember 2022.

Arif Budiman, S.Sos bersama Dasarudin, saat berdialog dengan Mbah Suratun

Menurut Arif Budiman, Mbah Suratun hidup seorang diri di rumah sangat tidak layak, dan itupun numpang di tanah milik warga. Lansia kelahiran Blitar, 20 Februari 1920, ini sebenarnya bukan penduduk asli Desa Sidorejo, melainkan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Nglegok yang sengaja mencari tempat tinggal, karena di desanya sejak 30 tahun silam sudah tidak memiliki apa-apa.

“Di usianya yang sudah mencapai 102 tahun lebih ini Mbah Suratun masih terlihat sehat, walau sedikit berkurang pendengarannya. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, pakaian dan lain sebagainya, Mbah Suratun sudah tidak mampu mencarinya sendiri lagi, karena beliau tidak ada sumber pendapatan di usianya yang sudah amat senja,” katanya.

Baca Juga:  Kades Supadi Bagikan Ribuan Paket Sembako di Bulan Suci
Haribowo, Ketua Karang Taruna Desa Sidorejo, saat berada di depan rumah Mbah Suratun

Ungkapan serupa juga disampaikan Ketua Karang Taruna Desa Sidorejo, Haribowo, untungnya warga masyarakat di lingkungan sekitar masih banyak yang peduli kepada Mbah Suratun, sehingga setiap hari mereka bergiliran memberikan makan, minum dan memperhatikan kesehatannya.

“Sebenarnya Mbah Suratun mempunyai seorang anak yang sekarang tinggal di Jakarta, namun pada kenyataannya anaknya juga tidak pernah berkunjung atau datang menengok ibunya di Blitar,” ucapnya.

Kondisi rumah Mbah Suratun yang terbuat dari bambu dan berada di dekat kandang lembu

Harapan dari warga sekitar, lanjut Haribowo, Mbah Suratun bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik untuk kebutuhan sehari-hari dan tempat tinggal yang layak. Pasalnya, di usianya yang sangat lanjut ini kasihan sekali tinggal di tempat seperti sekarang, rumah reot terbuat dari bambu dan berdekatan dengan kandang lembu.

Baca Juga:  Pj. Walikota Ali Targetkan Zero New Stunting 2024, Ini Upaya Pemkot Mojokerto Ciptakan Generasi Unggul

“Semoga saja pemerintah mau memperhatikan nasib Mbah Suratun, dan memberikan tempat yang lebih layak untuk beliau. Kasihan sekali selama ini dirinya menumpang di tempat kurang layak. Apalagi disitu juga tinggal sendirian lagi,” tutur Haribowo. (Dasar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *