Gus Uki Kutuk Pembunuhan Kader IPNU Mojokerto

MOJOKERTO, mediabrantas.id – Terbunuhnya Ahmad Hasan Munthalib (26 thn), yang merupakan Kader IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) Mojokerto, mendapat simpati dan perhatian khusus dari Anggota FPKB (Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa) DPRD Provinsi Jawa Timur, Masduki, S.Pd.I. Sebagai ucapan rasa duka cita dalam atas kematian korban yang tidak wajar tersebut, pria yang akrab disapa Gus Uki ini melakukan ta’ziah ke rumah korban di Desa Belahan Tenggah, Kecamatan Mojosari, Jum’at pagi (25/11/2022).

Saat berta’ziah, Gus Uki yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Mojokerto ini didampingi rekannya, Mohammad Bagus S, Ketua PC IPNU Mojokerto dan Puguh, Ketua PAC IPNU Kecamatan Mojosari. Kehadiran mereka diterima langsung oleh ayah dan ibu korban. Selang kemudian Gus Uki dan rombongan bersama keluarga korban melakukan Tahlil dan Istighosah serta kirim do’a untuk almarhum agar meninggal dalam Khusnul Khotimah dan masuk Surga.

Sementara itu, menurut sumber dari keluarga korban Ahmad Hasan Muntholib, bahwa korban meninggal dunia karena ada 7 tusukan di badannya, setelah itu jenazah korban dibuang di daerah Sendi Kecamatan Pacet dengan dibungkus terpal warna merah, dan saat itu jenazah korban ditemukan oleh pencari rumput.

Sedangkan Gus Uki, yang Alumni Santri Lirboyo Kediri ini sangat mengutuk keras atas kejadian yang menimpa Kader IPNU Mojokerto ini. “Saya selaku Wakil Rakyat, mengutuk kejadian tersebut. Dan sebagai Kader IPNU, saya akan mengawal kasus ini agar dapat diproses oleh aparat penegak hukum dengan baik,” ucap Gus Uki dengan memik sedikit emosi.

Baca Juga:  Kasasi Jaksa Ditolak, Proyogo Minta Bupati Segera Melantik Supadi Kembali

Dalam kesempatan tersebut, Gus Uki dan keluarga besar PC IPNU Mojokerto juga mengucapkan kesedihan yang mendalam atas meninggalnya Kader IPNU Mojokerto secara tidak wajar itu.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu kader IPNU di Mojokerto. Sebagai bentuk tanggungjawab dalam memberikan rasa aman dan perlindungan terhadap apapun yang menyangkut anggota kami, maka IPNU Mojokerto siap mengawal kasus ini dan akan berkordinasi serta menggerakkan beberapa pihak untuk turut serta dalam pengawalan kasus ini,” tegasnya.

Gus Uki juga mengutuk perbuatan keji yang dilakukan oleh para pelaku, sebab kata keluarganya, korban mengalami luka tusuk di bagian perut dan dada serta luka sayatan di bagian wajah.

“Para pelakunya ini benar-benar keji dan melukai hati seluruh Kader IPNU di Mojokerto. Tidak ada satupun tindakan yang mengoyak kemanusiaan, dan tidak dapat kita biarkan, terlebih ini menyangkut kepada anggota yang selama ini banyak melakukan kebaikan di lingkungan melalui organisasi dibawah panji bendera Nahdlatul Ulama (NU). Korban ini sudah dikatagorikan sebagai muridnya Mbah Hasyim Asy’ari, Ulama Pendiri NU,” ucapnya.

Gus Uki juga mendesak penegak hukum supaya bisa menjerat para pelakunya sesuai dengan Pasal 340 KUHP, karena telah memenuhi unsur pembunuhan berencana.

“Kami berharap pihak Polri dapat segera mengusut tuntas dan diproses dengan baik. Kami percaya aparat penegak hukum bisa menyelesaikan dengan baik. Kami juga akan tetap memantau perkembangannya, serta menghimbau kepada Pengadilan terkait untuk menghukum seberat-beratnya kepada pelaku menggunakan pasal 340 KUHP dan atau pasal penyerta lainnya dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, karena perbuatan pelaku sangat jelas memenuhi unsur yang terdapat dalam pasal tersebut,” pinta Gus Uki.

Baca Juga:  Komisi I & OPD Mitra Tanggapi Persoalan Tambang Emas

Berdasarkan kemanusiaan dan perlindungan organisasi terhadap para anggota IPNU Mojokerto, maka pihaknya menyatakan sikap sebagai berikut :

  1. Keluarga Besar IPNU Mojokerto berduka atas kejadian yang dialami oleh salah satu anggota IPNU dan meminta kepada para kader untuk memberikan do’a terbaik kepada Almarhum.
  2. Mengutuk dan mengecam keras tindakan yang tergolong dalam kejahatan berat oleh para pelaku dalam menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang sangat keji dan tidak manusiawi dengan ditemukannya 7 luka tusukan di bagian perut dan dada serta sayatan di bagian wajah.
  3. Mendukung, mendorong dan mendesak aparat Kepolisian di wilayah hukum Kabupaten Mojokerto untuk mengusut tuntas dan cepat kasus pembunuhan terhadap Almarhum Rekan Ahmad Hasan.
  4. Meminta aparat penegak hukum untuk mengadili pelaku beserta pihak-pihak yang terlibat berdasarkan undang-undang sesuai dengan pebuatan yang dilakukan dengan menggunakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, dan Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan orang mati serta juncto Pasal 55 KUHP ayat 1-2 dan Pasal 56 yang melibatkan beberapa pelaku atau pihak lain yang membantu, menyarankan atau memudahkan terjadinya pembunuhan.
  5. Sebagai bentuk tanggungjawab organisasi dalam memberikan ruang aman dan perlindungan kepada anggota, IPNU Mojokerto akan mengawal, mengawasi dan siap melakukan pendampingan selama proses penyidikan, penyelidikan hingga proses pengadilan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Baca Juga:  DPP Organisasi Shiddiqiyyah Sebut Santrinya Difitnah Pelecehan Seksual

demikian pernyataan sikap Pimpinan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Mojokerto dalam berjalannya waktu proses yang dilakukan, IPNU Mojokerto akan melakukan upaya lebih lanjut apabila dalam penanganan kasus tersebut dianggap tidak sesuai atau tidak maksimal.

Seperti diketahui, pada Rabu malam (23/11/22), Pengurus PC IPNU Mojokerto ini mendapatkan laporan terkait dengan penemuan mayat laki-laki atas nama Ahmad Hasan di tepi jurang Sendi, Pacet Mojokerto.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pemuda berusia 26 tahun asal Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto tersebut ternyata merupakan Kader aktif IPNU yang tercatat sebagai Pengurus Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.

Almarhum Hasan dikenal sebagai Kader IPNU yang aktif di setiap kegiatan organisasi. Almarhum berkarakter baik, ramah, humble tetapi cenderung pendiam.

“Aktif, dia orangnya juga humble, tapi pendiam. Selama ini Almarhum dikenal aktif mengikuti kegiatan, ikut bantu-bantu ngurusi organisasi. Semoga khidmahnya dalam menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Nahdlatul Ulama, mengantarkan Almarhum ke Surga-Nya Allah SWT,” ucap Puguh, Ketua PAC IPNU Kecamatan Mojosari ini dengan mata berbinar-binar merasakan sedih yang mendalam kehilangan sahabatnya. (Ririn Fadlillah/ Kartono)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *