Tragedi Kematian Bocah di SWP Terungkap Dalam CCTV

SAMPANG, mediabrantas.id – Tragedi tenggelamnya bocah berusia 4 tahun asal Kecamatan Batu Marmar, Kabupaten Pamekasan, Madura di wisata kolam Sampang Water Park (SWP) terus bergulir. Hal itu terkuak saat rombongan keluarga korban yang ditemani kuasa hukumnya berkunjung ke tempat wisata, dengan tujuan ingin bertemu pengelola, Selasa (4/7/2023).

Dalam kunjungannya, mereka ingin memastikan kembali kronologi kejadian dengan rekontruksi dari pihak keluarga, sekaligus melihat rekaman CCTV. Alhasil, keluarga menemukan fakta baru bahwa insiden tenggelamnya korban diduga akibat kelalaian pihak pengelola wisata.

Orang tua korban, Suhan melalui kuasa hukumnya, Achmad Bahri menceritakan, dari hasil menonton rekaman CCTV, bahwa di menit sekitar 49 sampai menit 54, korban menyebrang dari kolam anak ke kolam dewasa (lokasi tenggelam), tanpa adanya penjagaan lifeguard. Sehingga korban tercebur ke kolam dewasa hingga ke dasar kolam, dan kebetulan posisi penjaga berada di area jauh sebelah timur.

Baca Juga:  Dituding Ingkar Janji, PT Garam Kalianget Tantang Ketua Ikwal Sumenep Kirim Surat Secara Formal

“Jadi, korban menyebrang lepas dari pantauan lifeguard dan disitu kita bisa melihat fakta, terdapat sisi kelemahan, terutama kurangnya petugas. Kita bukan menuduh. Seharusnya lifeguard melakukan penjagaan di sisi barat. Kalau misalkan ada, insiden ini pasti bisa diantisipasi,” ujarnya.

Parahnya, lanjut dia, korban tenggelam di dalam kolam cukup lama sekitar 5 menit. Setelah itu baru ditemukan, berada di dasar kolam dengan kondisi sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan, yang menemukan pertama kali adalah pihak keluarga yang sebelumnya telah mencari keberadaan korban.

“Nah, saat korban baru ditemukan, lifeguard datang. Jadi, kronologi yang diketahui saat ini tidak sesuai dengan pernyataan pengelola wisata di awal,” terangnya.

Wisata Sampang Water Park, tempat meninggalnya bocah berisia 4 tahun asal Kecamatan Batu Marmar (foto: Hadi)

Sementara itu, Penasehat Hukum Korban, Achmad Bahri mengatakan, setelah mengetahui fakta baru ini, langkah pihak keluarga adalah menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian Sampang, sembari melayangkan laporan secara tertulis atau resmi.

Baca Juga:  Habib Hadi zaenal abidin Dampingi Menteri Muhadjir Datangi Rumah Korban Tragedi Kanjuruhan

“Kalau tidak ada laporan resmi dari korban, kami khawatir kalau ada apa-apa keluarga tidak tahu. Kemudian kami menginginkan peristiwa ini terang benderang,” tutur Achmad Bahri.

Sedangkan, Owner Sampang Water Park, Mohammad Toha menyampaikan, bahwa selama ini pihaknya cukup mengawasi dan penjagaan sudah sesuai dengan standartnya.

“Dari lifeguard sendiri sudah berusaha,” katanya.

Mohammad Toha juga bersumpah kepada keluarga korban, sejak terjadinya insiden itu pihaknya memastikan kalau tidak ada satupun hal yang ditutup-tutupi.

“Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasulullah, tidak ada satupun yang ditutup-tutupi, dari pihak manajemen pun saya suruh apa adanya. Jadi biar nampak bahwa itu tidak ada kesengajaan dan kelalaian semua pihak,” tandasnya. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *