Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Silvia Minta Proyek Presetius Harus Melibatkan Masyarakat, Biar tidak Muspro

MOJOKERTO, mediabrantas.id

Adanya Proyek Pembangunan yang muspro tak berfungsi sebagai mestinya, bahkan hasilnya tak sesuai dengan rencana di Kota Mojokerto ini ternyata mendapat perhatian khusus dari Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto Hj. Silvia Elya Rosa SE MM.

SEBAGAI wakil rakyat, politisi perempuan dari Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Kota Mojokerto yang akrab di Mbak Silvi ini tentunya sudah sangat kritis terhadap Pemerintah Kota Mojokerto utamanya dalam membangun di Kota Mojokerto ini, yang memang Bidang Pembangunan itu menjadi bidanngnya di Komisi II. “Menjalankan tugas dan fungsi pengawasan terhadap pembangunan oleh Pemkot Mojokerto itu merupakan tugas kami di Komisi II DPRD Kota Mojokerto, ” ucap Mbak Silvi kepada media ini, Kamis ( 27 / 06 / 2024 ).

Sebagai Kader Militan PDI-Perjuangan Putri Almarhum Abah Sochib ( Mantan Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto) ini juga diamanahi menjaga marwah Partai yang mengantarkannya duduk menjadi Anggota DPRD Kota Mojokerto.

Baca Juga:  Ketua Tim Pemenangan MUBAROK Abah Wandy Yakin Pasangan MUBAROK Akan Menang 90 Persen di Pilkada Mojokerto 2024

Dan, Salah satu atensi diberikan Mbak Silvi pada beberapa proyek yang pengerjaannya molor pada tahun ini. Walaupun sebagian besar proyek strategis telah selesai, namun masih menyisakan sejumlah catatan lantaran beberapa proyek fisik dikerjakan hingga melewati batas masa kontrak.

Sehingga menurutnya, dengan adanya proyek-proyek yang tidak tepat guna dan difungsikan masyarakat ini harus secepatnya dicarikan solusinya, Dan Komisi II DPRD Kota Mojokerto meminta agar Pemkot Mojokerto harus tegas untuk mencari penyebabnya.

Kata Mbak Silvi, ada beberapa proyek prestisius dan besar telah dibangun oleh Pemkot Mojokerto, akan tetapi proyek tersebut tidak berfungsi, bahkan tidak bisa menghasilkan PAD, termasuk diantaranya Proyek Pembangunan Rest Area di Bypass, Pasar Tradisional di Cakar ayam Kelurahan Mentikan, Taman Bahari Mojopahit ( TBM ) di Jembatan Rejoto dan proyek proyek lainnya yang dirasa kurang mendapat respon oleh masyarakat dan terlihat sepi pengunjung sehingga akhirnya bangunannya menjadi mangkrak dan tak berguna.

Baca Juga:  Mantapkan Diri Sebagai Smart City, Kota Kediri Ikuti Bimtek

Untuk itu dirinya pun berharap ke depan Pemkot Mojokerto agar mempertimbangkan matang – matang jika ingin membangun fasilitas utama yang berpotensi bisa menjadi daya tarik masyarakat dan menghasilkan PAD untuk Pemerintah Kota Mojokerto.

Mbak Silvi juga minta kepada Pemkot Mojokerto jika ingin membangun proyek yang nilainya besar, harus melibatkan masyarakat sekitar atau tokoh tokoh yang dekat dengan lokasi proyek tersebut, kira kira perlu tidak nya proyek itu dibangun, sehingga tidak ada proyek proyek mangkrak demi untuk mengejar pembangunan tapi hasilnya tak sesuai dengan harapan dan keinginan Pemkot Mojokerto. ( Kartono )

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *