JOMBANG, mediabrantas.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang menargetkan survei meterisasi penerangan jalan umum (PJU) selesai sebelum akhir tahun.
Survei dilakukan bersama PLN sebagai tahap awal menuju penerapan sistem meterisasi yang dinilai lebih efisien dibanding sistem abonemen atau non-meter.
’’Survei dengan PLN ULP (Unit Layanan Pelanggan) Ngoro baru saja selesai. Untuk ULP Mojoagung baru sebagian. Tinggal menyelesaikan di ULP Ploso yang belum. Insya Allah tahun ini surveinya tuntas,’’ kata Kepala Dishub Jombang, Sugianto, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas, Yohan Kartika, (13/11).
Survei ini dilakukan untuk memverifikasi data seluruh panel listrik PJU yang tersebar di Jombang. Data tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan penanganan selanjutnya.
’’Ini untuk menentukan mana panel yang akan dihapus karena tidak aktif atau tidak memiliki jaringan. Dan mana yang akan diubah ke sistem meterisasi. Ada juga yang kelebihan daya dan perlu disesuaikan,’’ imbuhnya.
Meski survei ditargetkan tuntas tahun ini, pelaksanaan meterisasi baru akan dimulai tahun depan.
’’Eksekusi di lapangan kemungkinan baru tahun depan. Karena sekarang sudah mendekati akhir tahun. Sekalian menyesuaikan dengan tahun anggaran baru,’’ ucapnya.
Biaya tagihan listrik PJU di Jombang setiap tahun mencapai sekitar Rp 11 miliar.
Melalui penerapan sistem meterisasi, konsumsi listrik dapat diukur secara aktual sehingga dapat mengurangi pemborosan energi sekaligus efisiensi anggaran. Dengan sistem meterisasi, pemakaian listrik bisa terpantau secara riil.
Harapannya, efisiensi energi dan anggaran bisa tercapai. Karena, data awal Dishub Jombang mencatat dari sekitar 700 panel listrik PJU, sebanyak 50 panel masih menggunakan abonemen non-meter. (Budi Tanoto)






