KEDIRI | optimistv.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) melakukan vaksinasi terhadap unggas yang diternak oleh warga. Hal tersebut bertujuan, sebagai salah satu upaya antisipasi wabah flu burung yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri drh. Tutik Purwaningsih melalui Tri Wahyuningsih, selaku Kasi Penyidikan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P4H) mengatakan, vaksin yang diberikan dari jenis Avian Influenza (AI) clade 2.3.2. Vaksin ini diperuntukkan bagi ayam petelur yang memiliki masa hidup lebih lama dibanding pedaging.
“Ini merupakan pengajuan akhir tahun 2020 lalu. Vaksin Avian Influenza ke Kementerian Pertanian sejumlah 389.170 dosis. Pada Januari ini realisasi. Barang dikirim langsung dari Puspetma selaku produsen obat milik Komentan yang kita berikan kepada delapan kelompok peternak, sesuai pengajuan mereka,” kata Tri Wahyuningsih.
Vaksin diberikan kepada ayam milik peternak untuk memperkuat daya tahan tubuh unggas dari virus flu burung dan virus berbahaya lainnya. Sebagaimana diketahui, AI adalah salah satu penyakit menular hewan strategis yang zoonosis, dan penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia.
Delapan kelompok peternak penerima vaksin ini terdiri dari dua kelompok di Kecamatan Ringinrejo. Kemudian di Desa Margo Urip dan Sempu di Kecamatan Ngancar. Berikutnya Desa Canggu dan Lamong di Kecamatan Bandas. Desa Selosari di Kecamatan Kandat dan Desa Krandang serta Selosari di Kecamatan Kras.
Menurut Tri Wahyuningsih, penyebaran virus pada unggas biasanya terjadi saat peralihan musim. Pasalnya, saat peralihan musim dan pancaroba seperti saat ini, dimana suhu kandang berubah drastis dan menyebabkan imunitas unggas menurun. Selain itu, faktor kebersihan kandang juga berpengaruh dengan kemungkinan unggas terjangkit virus.
“Saat musim kemaru ke musim hujan itu kan suhu berubah drastis, unggas biasanya daya tahan tubuhnya melemah. Kandang yang becek dan lembab menyebabkan perkembangan bakteri dan virus. Jadi harus divaksin unggas nya,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar kandang dibersihkan menggunakan desinfektan untuk mencegah mikroorganisme berkembang. Kasus flu burung di Kabupaten Kediri sendiri pernah ditemukan. Tetapi kebanyakan peternak jarang untuk melapor.
“Selama ini memang pernah menemukan. Tetapi peternak tidak laporan. Kalau ada laporan, tentu tim kami dari Dinas langsung meluncur lokasi untuk melakukan surveilans,” tambahnya.
Penyakit AI atau flu burung sangat merugikan peternak. Selain karena tingkat kematiannya tinggi, ayam yang telah terjangkiti virus ini menjadi tidak produktif. Akibatnya, peternak mengalami kerugian. Terlebih saat ini harga pakan naik.
Proses vaksinasi AI akan dilakukan oleh peternak secara mandiri. Vaksinasi ini biasanya dilakukan secara berulang, paling tidak sebanyak lima kali sepanjang hidup ayam petelur.
Reporter : Jay