Diduga Karena Pindah Suplier, Agen BPNT di Desa Lenteng Barat Dilaporkan

SUMENEP | optimistv.co.id – Agen Hotman yang berlokasi di Dusun Gunung Malang, Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, yang ditunjuk oleh Bank Mandiri Cabang Sumenep sebagai agen atau e-Warong harus rela merasakan pahitnya ancaman yang begitu menyakitkan dari seorang oknum Suplier Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Intimidasi atau ancaman yang diduga dilakukan oleh salah satu Suplier dari Bulog Sumenep tersebut lantaran Agen Hotman memberanikan diri tidak mengambil pasokan bahan pangan seperti beras dari suplier BPNT yang ditunjuk oleh Bulog Sumenep.

Akibatnya, Agen Hotman langsung dipanggil oleh Bank Mandiri Cabang Sumenep untuk dimintai keterangan dan pada akhirnya dikasih sanksi dengan dipaksa menulis dan menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Pertanyannya, siapakah yang melaporkan ke pihak Bank Mandiri ? Setelah beberapa awak media ini mencoba menggali informasi tersebut kepada saudara kandung pemilik Agen Hotman, ternyata yang melaporkannya adalah supalyer dari Bulog Sumenep yang bernama Nurul Hadi.

Baca Juga:  Polresta Mojokerto Salurkan Air Bersih di Pedesaan Terdampak Kekeringan

“Yang melaporkan adalah Nurul Hadi, itu suplier Bulog. Point permasalahannya ada di Suplier Bulog,” kata Lutfi, Saudara Kakak Kandung Agen Hotman kepada pewarta, Selasa (14/01) melalui pesan aplikasi WhatsAppnya.

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan dari Manager Bank Mandiri Cabang Sumenep, Sony Minarsa, yang mengatakan bahwa Supliernya datang ke Bank Mandiri menemui Hotman dan langsung marah-marah saat Hotman dimintai keterangan.

“Supaliernya ada disini, marah betul merasa tertantang oleh Hotman,” kata Sony Minarsa kepada awak media optimistv.co.id, Rabu (08/01) di ruang kerjanya.

Lebih kuatnya lagi, bahwa yang melaporkan Agen Hotman adalah Suplier dari Bulog yang bernama Nurul Hadi, setelah awak media optimistv.co.id menerima bukti surat pernyataan dan berita acara yang terpaksa harus ditanda tangani oleh Agen Hotman.

Namun anehnya, persoalan yang dilaporkan oleh Suplier Bulog atas nama Nurul Hadi itu tidak berbanding lurus dengan fakta sebenarnya. Karena fakta awalnya yang dipersoalkan lantaran Hotman memberanikan diri pindah suplier.

Baca Juga:  Hari Jadi BMI Demokrat Jombang, Potong Tumpeng Bersama Klub Catur PIONMAS

Lalu kenapa kemudian setelah Agen Hotman dimintai klrafikasi, persoalan yang dilaporkan tiba-tiba berubah. Bukan menyoal persoalan pindah suplier, tapi malah mempersoalkan Keagenan Hotman yang tiba-tiba dinyatakan bahwa Agen Hotman itu bukan Agen BPNT.

Dengan begitu publik mulai menilai ada dugaan konspirasi antara oknum Bank Mandiri dengan suplier dari Bulog yang bernama Nurul Hadi tersebut.

Pemilik Agen Hotman mengatakan bahwa, sangat ironis sekali jika memang yang dipersoalkan terkait keagenan, karena dulu waktu pengajuan mesin EDC ke Bank Mandiri itu diterima.

“Apalagi di sistem mesin EDC nya sama vendor diberikan program penyaluran Bansos BPNT, lalu kenapa kok baru sekarang dipersoalkan oleh Bank Mandiri?,” ujar Hotman dengan penuh tanda tanya.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak Manager Bulog Sumenep belum berhasil dikonfirmasi terkait apakah benar suplier yang bernama Nurul Hadi tersebut benar-benar Suplier yang ditunjuk oleh Bulog Sumenep.

Baca Juga:  Setujui 4 Ranperda Dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Blitar 

Reporter : Sudarsono – M Syarif Hidayatullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *