AJPB Laporkan Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan ke Polisi

PASURUAN | optimistv.co.id – Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Pasuruan Bersatu (AJPB), Kamis, 20 Januari 2022, secara resmi melaporkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah ke Polres setempat.

Ketua AJPB, Henry Sulfianto, S.Sos., SH saat melapor ke Mapolres Kabupaten Pasuruan

Laporan terkait ucapan Hasbullah tersebut diterima langsung oleh Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, S.H., S.I.K, dengan nomor :TBL/B/23/I/2022/SPKT/POLRES PASURUAN/POLDA JAWA TIMUR.

Beliau berjanji akan segera menindaklanjuti laporan peristiwa pidana dengan Pasal (28) ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).

Ketua AJPB, Henry Sulfianto, S.Sos., SH saat meminta klarifikasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah

Ketua AJPB, Henry Sulfianto, S.Sos., SH mengatakan, bahwa pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah yang divideo dan menjadi viral tersebut, diduga telah melakukan tiga pelanggaran, yakni pencemaran nama baik, pengancaman dan provokasi.

Henry juga menyorot terkait pernyataan Hasbullah yang mengucap ancaman “Mati” terhadap wartawan dan LSM ketika pidato di hadapan para pegawai, guru, kepala SD dan SMP se Kabupaten Pasuruan itu sangat melukai profesi jurnalis.

Baca Juga:  Tingkatkan Kemampuan Bhabinkamtibmas, Sat Binmas Polres Pasuruan Gelar Latihan Bersama

“Ucapan tersebut sangat menyakitkan kami sebagai jurnalis. Itu sangat tidak relevan. Wartawan ini dilindungi oleh undang-undang,” kata Hendri.

Para wartawan yang tergabung dalam AJPB

Menurut Henry, sebelum melakukan pelaporan ke Mapolres Kabupaten Pasuruan, pihaknya juga mendatangi Hasbullah untuk mengklarifikasi ancamannya kepada wartawan dan LSM tersebut. Saat itu kepala dinas yang baru beberapa hari dilantik oleh Bupati Pasuruan, H.M. Irsyad Yusuf, SE, MMA meminta maaf atas kekhilafannya.

“Tadi Pak Hasbullah sudah mengklarifikasi dan meminta maaf atas ucapannya. Dan perlu saya tegaskan, secara pribadi saya tetap bersaudara dengan beliau. Namun secara kelembagaan, saya akan mengikuti apa yang disepakati bersama oleh rekan-rekan wartawan di AJPB,” ungkapnya.

Para wartawan yang tergabung dalam AJPB saat meminta klarifikasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan

Seperti diketahui, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Hasbullah pada hari Senin, 17 Januari 2022 sekira pukul 10:00 wib, di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Pasuruan, atau tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan melakukan sambutan di hadapan para pegawai, guru, kepala SD dan SMP se Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga:  Meiko Pandaan Square, "Tempat Karaoke Berkedok Warung Kopi"

Di tengah pidato mengebu-gebu itu tiba-tiba Hasbullah menunjuk wartawan yang sedang meliput sambil mengancamnya. Bahkan dia juga meminta supaya divideo dan disebarkan kepada semua wartawan dan LSM.

Poster tuntutan AJPB saat meminta klarifikasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan

Dalam video berdurasi 2:50 detik tersebut terdapat indikasi ujaran kebencian (hate speech). Saat itu Hasbullah mengatakan, “Kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab atau yang in bertanggungjawab. Ini kebetulan saya difoto mulai awal, ati-ati kon yo. Katek ganggu kepemimpinanku, ganggu sekolahan, ati-ati, mati awakmu engkok yo,” ujarnya dalam bahasa Jawa dan disambut applous dari pegawali lingkup pendidikan.

Hasbullah juga mengatakan, “Kepala sekolah semuanya gak usah takut, sama LSM, sama siapa,” ucapnya sambil menunjuk wartawan yang meliput seraya mengatakan, ini perwakilane iki ya, iki sotting, engko groupe golongane wartawan – LSM sebari engko ya. Ojok sampek ganggu, ati-ati mati,” ujarnya dan langsung disambut tepuk tangan serta ketawa terbahak-bahak pegawai yang berkerumun menyambut pimpinan barunya.

Hasbullah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan saat memberikan klarifikasi kepada AJPB

Sementara itu, setelah video tersebut tersebar luas dan menjadi viral di masyarakat, akhirnya Hasbullah membuat video berdurasi 0.50 detik yang intinya berisikan permintaan maaf atas ucapannya tersebut.

Baca Juga:  Ratusan Millenial Ikuti Kediri Festival Jadul Bareng Regina

Permintaan maaf itu juga disampaikan Hasbullah saat menemui AJPB. Menurutnya dia tidak bermaksud jelek, tetapi hanya untuk memberikan semangat kepada para kepala sekolah yang meminta perlindungan karena takut dengan wartawan dan LSM.

Menurutnya, kemarin pas datang ke kantor jam 10, dirinya diturunkan di depan dan disuruh berjalan, karena sudah banyak pengawai serta kepala SD dan SMP negeri / swasta, kemudian disuruh memberikan sambutan.

“Kenapa sampai begini ? namanya juga mutasi, kan biasa. Salah satu sambutan, ternyata ada kalimat yang mungkin tidak sengaja ada yang memberatkan. Padahal banyak yang kenal saya, karekter saya itu, mohon maaf ya, belum pernah ada telpunnya dari wartawan dan LSM itu saya tolak. Pasti saya suruh datang untuk menyampaikan langsung kesini,” katanya.

Sedangkan terkait ucapannya yang menyinggung wartawan dan LSM, Hasbullah menjelaskan bahwa hal itu hanyalah guyon dan hanya untuk memberi motivasi kepada guru-guru supaya semangat lagi.

“Soal kalimat itu menyinggung perasaan panjenengan sebagai AJPB, saya atas nama pribadi dan dinas mohon maaf. Saya sudah klarifikasi, sudah saya kepada pimpinan daerah, sudah sampeyan viralkan. Sekali lagi saya minta maaf, saya manusia biasa. Kalau saya sampai muntab masalah ini-ini terlalu panjang, berarti saya benci sama sampeyan. Cuma satu kata kepleset cret itu, tidak ada niatan saya melawan sampeyan, meremehkan sampeyan,” urainya.

Reporter : Andik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *