Ratusan Aliansi BEM Probolinggo Padati Depan Kantor Bupati

PROBOLINGGO (OPTIMIS) – Ratusan massa aksi yang terdiri dari Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Probolinggo Raya dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Probolinggo menggelar aksi demokrasi di depan Kantor Bupati Probolinggo yang berada di jl.raya Panglima Sudirman, Kraksaan,Kamis (14/4/2022) siang.

Ada sedikitnya sembilan tuntutan yang disampaikan oleh peserta aksi dalam orasinya kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Dimana Pemerintah Kabupaten Probolinggo diminta untuk melakukan audit lingkungan pesisir pantai,dan tidak mengeluarkan terkait izin pembangunan dan pemekaran tambak udang modern yang merusak lingkungan, utamanya tanaman mangrove.

Alih fungsi lahan mangrove, banjir rob dan limbah industri yang bermuara ke laut yang mengakibatkan krisis sosial ekologis yang terjadi di pesisir Probolinggo juga menjadi tuntutan mahasiswa.

Mahasiswa juga menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo tetap mengusulkan stabilitas harga BBM. Menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengawal stabilitas PPN.

Baca Juga:  Nurhadi Minta Balita Hidrosefalus di Jarak Segera Dioperasi
Aliansi BEM Probolinggo
Ratusan Mahasiswa dari Aliansi BEM Probolinggo Raya

Selain itu, mahasiswa juga menuntut Pemerintah Kabupaten Probolinggo merekomendasikan kepada pemerintah pusat untuk mereformasi kebijakan kenaikan BBM jenis Pertamax.

Mendesak Pemerintahan Kabupaten Probolinggo ikut serta mengusulkan stabilitas harga pupuk dan harga pangan seperti minyak goreng.

Mahasiswa juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk bisa memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berdialog, baik intra maupun ekstra kampus dalam kajian-kajian strategis terkait kebijakan pemerintah.

Hal itu disampaikan setelah mahasiswa melakukan orasi secara bergantian di depan Kantor Bupati Kabupaten Probolinggo.

Aksi demonstrasi sempat memanas ketika mahasiswa nekad ingin menerobos pintu gerbang Kantor Bupati Probolinggo.

Pantauan optimis.co.id dilapangan,sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan aparat keamanan saat mahasiswa membakar ban dan mencoba memblokade jalan.

Kejadian tersebut karena para mahasiswa peserta aksi kesal, pasalnya Plt. Bupati Probolinggo tidak kunjung menemui mahasiswa.

Baca Juga:  Wali Kota Madiun Tinjau Vaksinasi di Lapas

Namun kericuhan tersebut reda setelah Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Kadhafi menghimbau mahasiswa untuk tidak mengganggu aktivitas masyarakat lain dalam aksinya.

Aliansi BEM Probolinggo
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Kadhafi

“Kami selaku aparat mengawal adik-adik dalam menyampaikan aspirasi dimuka umum,namun jangan sampai mengganggu aktivitas dan hak orang lain.”jelas Kapolres Probolinggo.

Setelah Plt Bupati Probolinggo menemui masa aksi, Situasi demo sedikit terkendali.Apalagi setelah perwakilan mahasiswa di ijinkan masuk ke ruang pertemuan Jabung 3 Kantor Bupati Probolinggo untuk berdialog terkait tuntutannya.

Plt.Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menyampaikan bahwa pihaknya menyepakati sembilan poin yang menjadi tuntutan para mahasiswa.Dirinya juga meminta agar kesepakatan tersebut dikawal bersama.

“Demi kemajuan Kabupaten Probolinggo, marilah kita kawal bersama. Marilah kita diskusikan bersama jika ada permasalahan.Silahkan kontrol dan beri masukan usulan atas kinerja saya.” jelas Plt.Bupati Probolinggo di depan peserta aksi.

Baca Juga:  Nama Baiknya Dicemarkan, Ketua MPC Pemuda Pancasila Lapor Polisi

Reporter : Nanang

 

 

Aliansi BEM Probolinggo Gelar Demonstrasi di Depan Kantor Bupati

Baca juga berita lainnya :

1. Plt. Bupati Drs. HA. Timbul Prihanjoko Lantik 249 Kades Terpilih

2. Ratusan Mahasiswa Turun ke Jalan Ramaikan Demo di Kantor DPRD Kab. Kediri

3. Tak Terima Klaim Malaysia, Seniman Reog dan Jaranan di Kediri Menggelar Aksi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *