KEDIRI, mediabrantas.id – Alumni Santri Pondok Pesantren Lirboyo se Kecamatan Gurah mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk kepala desa dan para perangkat desa, untuk menyambut gembira program unggulan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I (Deny-Mudawamah) yang dinilai sangat menguntungkan rakyat di seluruh dusun.
Ajakan ini alumni Ponpes Lirboyo, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Muta’allimin Desa Sumbercangkring, Kyai Makhfud, M.Pd.I seusai kegiatan rutinan Jausyan HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) se Kecamatan Gurah, yang dilaksanakan di rumah Kyai Makhfud, M.Pd.I, RT. 06 RW. 02, Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Minggu malam, 27 Oktober 2024.
Menurut Kyai Makhfud, M.Pd.I, Paslon Deny-Mudawamah layak untuk didukung menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kediri pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang akan digelar pada tanggal 27 November 2024, karena program-programnya sangat pro rakyat.
“Mas Deny dan Bu Mudawamah mempunyai program unggulan pembangunan dusun sebesar Rp.300 – 500 juta per dusun per tahun. Dengan program tersebut, Insya Allah nantinya seluruh dusun akan maju dan sejahtera, sehingga semua desa menjadi kuat, dan Kabupaten Kediri jadi hebat,” ungkapnya.
Kyai Makhfud juga mengungkapkan, program tersebut juga sudah dijelaskan kalau nantinya bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Kediri, yang pada tahun anggaran 2024 ini mencapai Rp.3,6 triliyun.
“Dengan anggaran sebesar itu, kami yakin kalau digunakan untuk pembangunan dusun sebesar itu ya masih realistis, dan sangat mampu. Lha kalau setiap dusun mencari anggaran sendiri sebanyak Rp.300 juta per tahun, saya yakin tidak akan pernah terlaksana,” ucapnya.
Keyakinan untuk mendukung itu juga didasarkan oleh adanya penandatanganan kontrak politik yang isinya, apabila program tersebut tidak dilaksanakan, maka cabup yang identik dengan Blangkon Hijau itu akan mundur dari jabatannya.
“Calon kepala desa saja belum tentu berani tandangan kontrak politik yang menyatakan siap mundur apabila janjinya tidak ditepati, apalagi seorang calon bupati. Tapi Mas Deny malah melakukan penandatangan di setiap dusun. Setiap hari beliau keliling dusun untuk melakukan kontrak politik,” terangnya.
Program pembangunan dusun ini, lanjut Kyai Makhfud, nantinya yang diuntungkan adalah rakyat. Maka dari itu perlu diberikan dukungan penuh. Karena belum tentu akan ada calon bupati yang berani membuat program semacam ini.
“Kalau pada Pilkada 2024 ini Mas Deny dan Bu Mudawamah tidak menang, belum tentu pada Pilkada berikutnya akan ada calon yang mempunyai gagasan seperti ini lagi. Dan apabila beliau menang, tentu saja program dari bupati dan wakil bupati sebelumnya juga akan tetap dilaksanakan, malah ditambah program-program unggulan baru tersebut,” jelasnya.
Masih menurut Kyai Makhfud, dengan pertimbangan program yang menguntungkan rakyat seperti ini, seharusnya seluruh masyarakat dan perangkat desa se Kabupaten Kediri menjadi senang, karena perangkat desa tidak perlu pusing untuk memikirkan biaya guna membangun desanya.
“Program pembangunan dusun Rp.300 – 500 juta per dusun per tahun ini kan tidak mengurangi dari DD (Dana Desa) yang dari APBN. Masak iya ada perangkat desa yang tidak mau diberikan bantuan anggaran untuk pembangunan dusun. Kalau tidak mau, ya berarti perlu dipertanyakan kepada mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, calon Bupati Kediri Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko mengucapkan terima kasih atas dukungan dari para alumni Santri Pondok Pesantren Lirboyo se Kecamatan Gurah pada Pilkada serentak 2024 tersebut.
“Bersama para kyai dan alumni Santri Pondok Pesantren Lirboyo ini, Insya Allah kita dapat memenangkan kontestasi Pilkada 2024, dan mewujudkan Kabupaten Kediri hebat. Semoga ikhiyar kita bersama diridhoi Allah SWT, Amin,” ungkapnya. (Zainal)