Anies Baswedan Kesulitan Keluar Masjid Al Akbar Surabaya

SURABAYA, mediabrantas.id – Seusai melaksanakan Sholat Jum’at di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jum’at, 17 Maret 2023, Bakal Calon Presiden Republik Indonesia 2024, Anies Baswedan nampak kesulitan keluar dari masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta itu.

Sebelum pelaksanaan Sholat Jum’at di masjid yang diresmikan oleh Presiden Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tanggal 10 November 2000 tersebut terlihat lancar dan tidak ada kerumunan masa sekali.

Ribuan Jamaah Sholat Jum’at di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya tak mau kehilangan momen kehadiran bakal calon Presiden 2024, Anies Baswedan (foto: Zainal)

Sedangkan seusai sholat, ketika Takmir Masjid Al Akbar mengumumkan kepada para calon mualaf (orang yang masuk Islam) supaya ke tempat yang telah ditentukan, tiba-tiba ribuan Jamaah Sholat Jum’at terlihat maju kedepan untuk bersalaman dengan Anies Baswedan, sambil berebut untuk selfi.

Baca Juga:  Tiga Wakil Rakyat dari PKS Siap Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Bukan hanya itu, sambil mengacungkan ponsel masing-masing untuk mengambil foto dan video, seolah tidak mau kehilangan moment kehadiran Anies Rasyid Baswedan, para Jamaah juga meneriaki “Anies Presiden, Anies Presiden” dan sebagian lagi membacakan Sholawat.

Jamaah Sholat Jum’at di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mengangkat bakal calon Presiden 2024, Anies Baswedan sambil menerikan ‘Anies Presiden’ dan Bersholawat (foto: Zainal)

Saking antusiasnya Jamaah Sholat Jum’at di Masjid Al Akbar, akhirnya Bakal Calon Presiden 2024 yang akan diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) itu terlihat sulit untuk berjalan keluar, lantaran sering terdorong jamaah ke arah pinggir, bahkan terkadang juga sampai mundur kembali.

Saat di luar ruangan utama masjid yang mampu menampung 59 ribu jamaah tersebut, para jamaah sempat mengangkat mantan Gubernur DKI Jakarta itu sambil terus meriakkan “Anies Presiden”.

Baca Juga:  Poknak di Semen & Mojo Dapat Berkah dari Antox NasDem
Ribuan Jamaah Sholat Jum’at di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya tak mau kehilangan momen kehadiran bakal calon Presiden 2024, Anies Baswedan (foto: Zainal)

Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono yang ikut Sholat Jum’at di Masjid Al Akbar Surabaya dikonfirmasi mengatakan, bahwa Anies Rasyid Baswedan direncanakan selama tiga hari berada di Jawa Timur.

“Hari ini merupakan hari pertama kedatangan Pak Anies Baswedan. Karena kebetulan Hari Jum’at, sehingga beliau melaksanakan Sholat Jum’at di Masjid Al Akbar. Meski tidak diumumkan kalau Anies Baswedan disini, tetapi ternyata para jamaah tetap mengetahui dan menyambut antusian sekali,” katanya.

Ribuan Jamaah Sholat Jum’at di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya tak mau kehilangan momen kehadiran bakal calon Presiden 2024, Anies Baswedan (foto: Zainal)

Setelah Sholat Jum’at, lanjut pria yang akrab disapa Pak Lutfi ini, Anies Baswedan juga diagendakan untuk makan siang di SWK (Sentra Wisata Kuliner) Gayungan, yang lokasinya di sebelah Masjid Al Akbar Surabaya.

Baca Juga:  Jurnalis Jatim Berduka, ABY Telah Pergi

“Di SWK Gayungan ini Pak Anies didampingi Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Bunda Janed (Sri Sajekti Sudjunadi), dan Ketua DPW PKS Jatim, Bapak Irwan Setiawan, Ketua Tim Pemenangan DPC Partai Demokrat Surabaya, Bapak Mochamad Machmud, serta para relawan di Jawa Timur,” ucap Pak Lutfi.

Sementara itu, di hadapan para relawannya, Anies Baswedan mengatakan, sebenarnya beliau sudah lama ingin datang ke Surabaya, tetapi hari ini baru terlaksana. Dalam kesempatan itu, Anies juga mengucapkan terima kasih kepada relawan yang telah hadir.

Anies Baswedan saat berada di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (foto: Zainal)

Anies juga mengatakan, Surabaya merupakan kota dimana keluarganya berasal. beliau tidak melupakan sejarah, bahwa Kakeknya, AR Baswedan, lahir dan besar di Surabaya, Jawa Timur.

“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali hari ini bisa ke Surabaya. Ini adalah hari pertama saya di Jawa Timur, adalah kota di mana keluarga kami berasal. Kakek kami disini, tumbuh besar di kawasan Ampel, kemudian melalui perjuangan yang beliau jalani, akhirnya tinggal di Yogyakarta,” katanya. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *