MOJOKERTO, mediabrantas.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto menyampaikan komitmennya dalam memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, sebagai bentuk tanggungjawab bersama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.
Dengan mengusung tema : Semarakkan Wajib Belajar 13 Tahun “Aku Siap Sekolah” Mewujudkan dan Menyongsong Generasi Emas” Peringatan Hari Anak Nasional ini menjadi momentum penting untuk memperkuat perhatian terhadap hak, perlindungan, dan pengembangan potensi anak-anak di Kabupaten Mojokerto.
Gebyar Lomba Kreativitas Anak dan Guru dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, yang digelar tanggal 10 September 2025 di GOR Surya Kencana Dispendik ini dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto, Dr H Muhammad Al-Barra didampingi Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto, Ibu Shofiya Hannak Al Barra, LC, dan Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono, AP, S. Sos, M.Si, Kepada Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto, Drs. Nugroho Budi Sulistyo, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Dra. Dian Anggraini Susilawati, M.Si, serta Camat Sooko ini berlangsung sangat meriah.
Sementara itu, Bupati Gus Barra dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dispendik Kabupaten Mojokerto ini, Sebab Anak – anak yang hadir di GOR Dispendik Kabupaten Mojokerto ini merupakan generasi masa depan atau generasi emas yang Mengantikan kami kami yang ini semua.
“Saya mengapresiasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Dispendik Kabupaten Mojokerto ini dalam rangka untuk memotivasi anak anak yang masih usia dini sudah berani tampil di panggung untuk menyampaikan ekspresi dan kemampuan nya dihadapan orang banyak. Sebab tidak semua anak usia dini berani tampil di panggung dan membawakan karya seni dan kemampuan nya dihadapan orang banyak seperti saat ini, ” ucap Bupati Gus Barra.
Bupati Gus Barra juga menyampaikan bahwa pembangunan daerah yang berkelanjutan hanya dapat tercapai jika anak-anak dibekali dengan kasih sayang, pendidikan yang berkualitas, dan lingkungan yang mendukung mereka tumbuh secara utuh, baik secara fisik maupun mental yang kuat.
“Anak-anak adalah pilar masa depan. Mereka harus tumbuh sebagai generasi yang cerdas, tangguh, dan berkarakter. Melalui tema ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat’, kita semua diajak untuk hadir secara nyata dalam kehidupan anak-anak, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.” lanjut Bupati Gus Barra.
Gus Bupati juga merasa bersyukur bahwa Kabupaten Mojokerto telah mendapatkan Kabupaten Layak Nindia. “Jadi perlu juga diingat bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana daerah mampu menjamin hak-hak dasar anak, mulai dari pendidikan, perlindungan, hingga partisipasi anak dalam kehidupan sosial anak anak sebagai generasi emas, ‘ tegas Gus Bupati.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Gus Barra juga ingin anak-anak di Kabupaten Mojokerto ini tumbuh dalam suasana yang aman, penuh cinta, dan terbebas dari kekerasan.
“Karena anak yang kuat hari ini adalah pemimpin yang tangguh di masa depan,” ucap Gus Bapati lagi.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto kata Gus Bupati akan terus mendorong kebijakan-kebijakan yang berpihak pada anak, baik dalam aspek kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, maupun pengembangan karakter.
“Dukungan dari seluruh elemen masyarakat utamanya para guru – guru ini dan orang tua sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak di seluruh Kabupaten Mojokerto ini,” kata Bupati Gus Barra.
Untuk itu dengan semangat Hari Anak Nasional 2025, Kabupaten Mojokerto melangkah bersama anak-anak menuju masa depan yang gemilang, selaras dengan visi besar Indonesia Emas 2045: mewujudkan generasi unggul, berdaya saing dan siap menghadapi tantangan teknologi.
Sementara itu, Kadispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono dalam sambutannya mengatakan bahwa Program Wajib Belajar 13 Tahun adalah kebijakan pendidikan yang bertujuan membentuk sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.
Menurut Kadispendik Ludfi, bahwa Kebijakan ini mulai diterapkan tahun ajaran 2025/2026, dimulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga pendidikan dasar dan menengah, yang mencakup pengembangan dan keterampilan.
Sedangkan Tujuan Wajib Belajar 13 Tahun, kata Ludfi, Mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045:
Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi penerus yang unggul, cerdas secara akademis, matang secara sosial dan emosional, serta memiliki karakter kuat untuk bersaing di tingkat global, dengan Fondasi Pendidikan yang Kuat.
Sementara Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto, Ibu Shofiya Hannak dalam sambutannya mengatakan, bahwa pendidikan sejak usia dini di PAUD dianggap sebagai fondasi penting untuk menanamkan kemampuan literasi, numerasi, dan karakter, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Sebab, jika Pendidikan dimulai dari dari PAUD dengan Program wajib belajar 13 tahun, maka kwalitas pendidikan dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) atau PAUD akan mendidik anak anak terampil sejak dini untuk menyongsong masa depannya dengan cerah nantinya. (Kartono /ADV)






