MOJOKERTO, mediabrantas.id – Bupati Mojokerto dr. Ikfina Fahmawati mengajak minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara bersama sama kepada seluruh siswi MTS Nurul Islam 1 dan SMK UBP Nurul Islam (Nuris) Islamic Boarding School Dusun Gowa Jabon Desa Jabon Tegal Kecamatan Pungging.
Minum TTD tersebut dilaksanakan setelah senam bersama di halaman sekolah, dalam lingkungan Pondok Pesantren Nurul Islan 1 Desa Jabontegal Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jum’at (20/1/2023) pagi.
Agenda minum TTD yang dikemas dalam Jum’at CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif) ini bersama dengan siswi MTS Nuris 1 dan SMK UBP Nuris Islamic Boarding School di Dusun Gowa Jabon, Desa Jabon Pungging. Kegiatan tersebut juga dihadiri
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat, Pengasuh Pesantren Nurul Islam, KH. Ahmad Siddiq, S.E, M.M, Kepala Puskesmas Watukenongo, Forkopimca Pungging dan Kepala Desa Jabontegal Kecamatan Pungging.
Dalam Jum’at Ceria ini Bupati Ikfina juga melakukan sesi tanya jawab dengan siswi terkait sel darah merah dan juga menyerahkan hadiah berupa kaos bagi siswi yang dapat menjawab pertanyaannya.
Ikfina juga menjelaskan, saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebabkan oleh stunting.
“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada Balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan sejak ibu hamil ini, dari masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terang Ikfina.
Lanjut Ikfina, anemia kronis dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Karena itu Ikfina juga mengimbau kepada seluruh siswi MTS dan SMK UBP Nuris 1 Pungging untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.

“Makanan yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati, bisa hati ayam, hati kambing. hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.
Lanjut Ikfina, selain menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi. Sehingga mengimbau, kepada seluruh siswi untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya.
“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi, teh dan jus jeruk. Bila setelah makan sebelum satu jam minum kopi atau teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi bila minum jus jeruk bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” terang Ikfina.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Dr. KH. Ahmad Siddiq, S.E, M.M menyampaikan santri putri di Nuris harus meneguhkan tekat dan semangat hidupnya bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa. Melalui kiprah apapun dikehidupan sosial di masyarakat oleh karena itu harus sehat baik jasmani maupun rohani. Santri Ponpes Nuris Full aktifitas dari bangun jam 03.00 WIB dimulai diniyah dilanjut pelajaran sekolah formal diniyah lagi atau sekolah kepesantrenan sampai pukul 21.00 WIB baru istirahat.
Lanjut Kyai Siddiq, kita ingin santriwan santriwati Ponpes Nuris menjadi manusia yang seutuhnya, manusia seutuhnya adalah manusia yang lengkap dengan nilai nilai kemanusiaan. Pendidikan di Ponpes Nuris diselenggarakan secara sistem pendidikan berkarakter.
“Mohon pada Bupati Ikfina akses jalan masuk dari jalan Poros/Propinsi menuju Pondok Pesantren Nuris masih sempit mohon untuk diperlebar. Jumlah santri Ponpes Nuris 6.000 lebih yang berasal dari seluruh Indonesia, bila ada wali santri Ponpes Nuris 1 dan 2 jalannya tidak mencukupi buat lalu lalang kendaraan oleh karena itu melalui Jum’at Ceria ini kami mengusulkan dan memohon agar akses jalan menuju Ponpes Nuris diperlebar,” harap Kyai Siddiq yang juga menjabat sebagai Mustasyar di PCNU Kabupaten Mojokerto ini. (Ririn Fadillah / Kartono)