Darurat Sampah di Desa Pagotan, Rencana Maksimalkan BUMDes dan Bank Sampah

MADIUN | optimistv.co.id – Di masa pademi covid-19, sampah rumah tangga di Kabupaten Madiun meningkat, untuk mengatasi hal tersebut perlu memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan bank sampah yang ada di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Pagotan, Bekti Ari Nugroho, awalnya tahun 2014 itu sampah embrio, dibuat waktu saya belum menjabat Kepala Desa, itu dibuat untuk pengelolaan sampah bukan pembuangan sampah

“Itu ada tumpu pembakaran, juga ada ruang pemisah sampah, dan ada pagarnya, itu awalnya untuk BUMDes, kalau masyarakat Desa Pagotan membuang sampah ngak masalah, memang tim pengelolaan sampah belum maksimal, yang jadi masalah warga luar Desa yang paling banyak buang sampah disitu,” kata Bekti Ari Nugroho, Jum’at 10 September 2021.

Baca Juga:  Kota Probolinggo Raih Predikat Cettar Pada Jatim Bureaucracy Fest 2022
Kepala Desa Pagotan, Bekti Ari Nugroho bersama Camat Geger

Ia menambahkan beranggapan bahwa itu tempat pembuangan sampah umum, padahal itu dikhususkan warga Desa Pagotan, yang nantinya ada sistem restribusi pada warga, yang sifatnya iuran tiap bulan

“Contoh ini bagi warga kesulitan membuang sampah, yang lahanya sempit dan seterusnya,” terang Kepala Desa Pagotan.

Lebih lanjut, Bekti Ari Nugroho mengatakan itu bukan pembuangan sampah, maka disikapi dari Desa, waktu itu muncul BUMDes yang nantinya ke bank sampah, pemilah sampah, dari restribusi bisa muncul PADes

“Akhir-akhir ini overleod (penuh) dua pekerja ngak bisa ngatasi secara maksimal, karena banyaknya sampah, akhirnya bulan Agustus ditutup sementara, untuk pengelolaan dan penataan sampah,” urainya.

Tumpukan sampah dipinggir jalan

Dikatakan, rencanya ditutup pagar rapat yang bisa keluar masuk petugas sampah, karena itu bukan pembuangan sampah umum

Baca Juga:  Apel Gelar pasukan Persiapan Operasi zebra semeru 2024 di Polres Kediri

“Saya jengkel sekali, sudah saya tutup, sampah dibuang di jalan,bahkan dekat baner, padahal dibuatkan pagar bambu, kalau dibiarkan bisa overload, saya sudah sosialisasi warga Desa Pagotan, masalahnya tempatnya di perbatasan, diduga yang buang sampah bukan warga Pagotan,” jelas Bekti Ari Nugroho.

Lewat Baner yang dipasang, lanjut Kepala Desa Pagotan diharapkan untuk peduli

“Sehingga kedepan tidak ada lagi sampah yang overload karena sangat bahaya bagi lingkungan, itu untuk pengelolaan sampah, kami mendorong agar tertata dengan baik,” ungkap Bekti Ari Nugroho.

Reporter : Sugeng Rudianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *