KEDIRI, mediabrantas.id – Ratusan Koordinator Alumni Santri Pondok Pesantren dan Madrasah Hidayatus Sholihin, Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, yang tergabung dalam HASHISH (Himpunan Alumni Santri Hidayatus Sholihin), menggelar istighotsah dan doa bersama, Minggu malam, 17 November 2024.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri oleh beberapa alumni yang sudah menjadi kyai di berbagai pondok pesantren dan kyai kampung wilayah Kediri, serta Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri, Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I, yang juga merupakan alumni, sekaligus pengasuh Ponpes dan Madrasah Hidayatus Sholihin, bersama pasangan calon Bupati Kediri Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko.
Yang menarik, meski sejak sore wilayah Kecamatan Gurah sedang gerimis, namun menjelang dilaksanakan istighotsah dan do’a bersama tersebut langit di atas Ponpes Hidayatus Sholihin tampak terang benderang. Namun setelah deklarasi dukungan kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 01, Deny – Mudawah selesai, tiba-tiba langsung hujan deras.

Sementara itu, pengusaha sukses yang identik dengan Blangkon Hijau ini dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas doa dan dukungan dari para alumni Santri Ponpes dan Madrasah Hidayatus Sholihin yang siap memenangkan menjadi Bupati Kediri pada Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak 2024.
“Alhamdulillah, kami bersama Bu Mudawamah, yang juga alumni sekaligus pengasuh Pondok Pesantren dan Madrasah Hidayatus Sholihin ini didoakan dan didukung oleh para teman-teman HASHISH. Semoga kita bersama bisa mewujudkan Kabupaten Kediri menjadi Hebat,” kata calon bupati yang besan dari Pengasuh Ponpes Queen Al Falah Ploso, Mojo, Almarhum KH. Munif Djazuli.

Sedangkan Calon Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 01, Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I dalam sambutannya lebih banyak bercerita masa kecilnya di Ponpes Hidayatus Sholihin saat bersama KH. Ahmad Hafidz Abdulloh, dan Ibu Nyai Aisyah Mansyur maupun orang tuanya. Bahkan mereka terlihat seperti reuni alumni.
“Sebagai seorang santri, kami selalu mengikuti apapun yang didawuhkan oleh kyai. Dulu saat masih bersekolah di bangku MTs (SMP), saya disuruh membantu mengajar kelas MI (SD). Begitu pula ketika saya terjun di IPPNU, hingga Muslimat NU, juga karena dawuh kyai. Bahkan untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Kediri ini juga dawuh kyai,” katanya.
Menurut Cabup yang juga Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kediri di periode ketiga ini, keberhasilan para santri tersebut selaras dengan Mars Hidayatus Sholihin ciptaan oleh KH. Ahmad Hafidz, yang memang berharap para santri-santrinya sukses dan mendirikan ponpes di seluruh penjuru.
“Alhamdulillah, berkah dari do’a Romo Yai Ahmad Hafidz, santri Hidayatus Sholihin sekarang sudah banyak yang sukses, bahkan banyak juga yang menjadi kyai dan ibu nyai di berbagai daerah, bukan hanya di Kediri, tetapi di luar Jawa juga banyak,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatus Sholihin, Kyai Abdur Rohman Hafidz, dan Kyai Sholeh Hamdan Hafidz, pada Pilkada Serentak 2024 ini hendaknya semua juga nderek dawuh (mengikuti kata) kyai-kyai yang lebih berpengalaman dan mengetahui mana yang baik maupun kurang baik.
“Pak Deny dan Bu Mudawamah ini bukan hanya dekat dengan kyai, beliau adalah keluarga kyai, dan maju untuk mengabdi sebagai calon bupati dan wakil bupati juga karena menjalankan dawuh kyai. Maka dari itu, tidak salah kalau kita semua mendukung dan memenangkan beliau,” ungkap Gus Rohmah disambut teriakan para alumni, coblos blangkone. (Zainal)