MADIUN, mediabrantas.id – Rangkaian kegiatan Pelatihan Peningkatan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi untuk Republik Kenya dan Bangladesh di Kota Madiun resmi dimulai. Satu persatu kegiatan pun mengemuka. Seperti talkshow bersama Wali Kota Madiun, Maidi. Kegiatan talkshow tersebut berlangsung di GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun usai seremonial pembukaan, Senin (18/9/2023).
Ada banyak hal terkait kesehatan reproduksi dan KB yang mengemuka. Kegiatan memang diawali dengan paparan dari Wali Kota Madiun, Maidi. Tanya jawab pun mengemuka. Tak heran, diskusi berjalan lebih menarik.
Orang nomor satu di Kota Madiun itu menyebut program KB di Kota Madiun memang cukup berhasil. Hal itu ditunjukkan angka kelahiran total di Kota Madiun yang hanya di angka 1,85. Artinya, dalam satu pasangan di Kota Madiun kebanyakan memiliki jumlah anaknya di bawah dua.
‘’Padahal program dari pemerintah pusat menganjurkan dua anak. Di Kota Madiun bisa di bawah itu,’’ ujarnya.
Namun, lanjut wali kota Madiun, kondisi itu bisa menimbulkan permasalahan baru. Yakni, ketimpangan jumlah usia produktif dan non produktif. Jumlah usia dewasa pada saat ini tiga kali lebih besar dari pada jumlah usia anak-anak. Artinya, saat usia dewasa menjadi lansia dan tidak produktif, usia anak-anak yang menjadi penggantinya tak sebanding.
‘’Makanya yang saat ini masih usia anak-anak, usia pelajar, kita persiapkan benar agar menjadi generasi unggul dan berkualitas. Harapannya, biarpun jumlahnya lebih sedikit, tetapi yang sedikit ini memiliki SDM di atas rata-rata,’’ jelasnya.
Wali kota Madiun menambahkan di Kota Madiun tidak hanya berhasil mengerem laju pertambahan penduduk, tetapi juga sudah memikirkan untuk mewujudkan generasi yang unggul berkualitas. Keberhasilan pengendalian kelahiran ini tak terlepas dari upaya pemerintah menyadarkan pentingnya KB kepada masyarakat. Berbagai program dijalankan di RSUD Kota Madiun hingga berhasil mendapatkan Tanda Kehormatan Satya Lencana Wira Karya dari presiden R1 juga terkait keberhasilan program capaian KB paska persalinan di RSUD Kota Madiun.
‘’Prinsipnya pelayanan kepada masyarakat terus kita optimalkan. Pelayanan yang baik ditambah dengan pendekatan-pendekatan yang humanis semakin mempermudah memberikan pemahaman kepada masyarakat,’’ terangnya.
Program-program di Kota Madiun tersebut tak hanya berhasil menekan angka kelahiran. Tetapi juga berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi paska persalinan. Di RSUD Kota Madiun saya sudah nol kasus kematian sejak dua tahun terakhir. Apresiasipun mengemuka dari delegasi yang hadir. Ketua Delegasi Kenya, Muhammed Syeikh menyebut angka kematian di Kenya masih di angka 3,4.
‘’Fatality rate (kematian) di Kenya masih 3,4. Selain itu, tentu kami juga ingin menekan angka kelahiran dan stunting,’’ katanya.
Dalam kegiatan talkshow tersebut juga sebagai ajang perkenalan masing-masing delegasi. Baik dari Republik Kenya maupun Republik Rakyat Bangladesh. Setidaknya, ada 11 delegasi dari Kenya dan tiga dari Bangladesh. Mereka dijadwalkan akan berada di Kota Madiun selama sepekan ke depan. Tidak hanya menggali informasi dari materi, mereka juga akan melakukan studi lapang. Mulai di RSUD Kota Madiun, Puskesmas Sukosari, Kampung KB Sejahtera Kelurahan Klegen, dan lain sebagainya. (Sugeng Rudianto)