MOJOKERTO, mediabrantas.id – Sudah menjadi tradisi tahunan bagi warga Desa Kwatu Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto ini menguri-uri Budaya Leluhurnya dengan menggelar Selamatan Desa/Ruwah Desa yang dilaksanakan Minggu tanggal 12 Maret 2023 dengan menggelar kegiatan yang diawali Khotmil Qur’an yang dibaca di Pendopo Balai Desa Kwatu, dan malam harinya habis sholat Magrib langsung digelar Tahlil Kubro dan Istighosah serta kirim doa kepada para leluhur (para sesepuh Desa Kwatu) di Pendopo Desa Kwatu yang dihadiri oleh seluruh masyarakat Desa Kwatu dan sesepuh serta para tokoh masyarakat yang ada di Desa Kwatu, yang diisi dengan Istighosah Doa Bersama yang dipimpin oleh Drs. KH. Sadeli Abdul Wachid, untuk keselamatan dan kemakmuran Masyarakat , yang masing-masing warga membawa tumpeng atau nasi kotak, yang nasi kotak atau tumpeng tersebut setelah didoakan dimakan bersama.
Usai Kirim doa bersama habis Magrib, maka setelah sholat isya, warga berbondong-bondong datang lagi ke Pendopo Balai Desa Kwatu untuk menyaksikan pembagian hadiah Lomba turnamen bola voli antar RT se-Desa Kwatu yang langsung hadiahnya berupa Uang Pembinaan, Piala dan Piagam diberikan oleh Kepala Desa Kwatu H. Chosim, SH, Didampingi Camat Mojoanyar, Drs. HM. Malik, M.Si, yang acaranya dilanjutkan dengan hiburan kesenian Campursari atau musik Elekton dan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk oleh Dalang Ki Seno dari Trowulan Mojokerto.
Sementara itu Kepala Desa Kwatu H. Chosim, SH, didampingi seluruh Perangkat Desa Kwatu dan BPD, LPM, Desa Kwatu menjelaskan bahwa kegiatan Ruwah Desa berupa Bancakan, doa bersama yang dilakukan seluruh warga masyarakat Desa Kwatu dengan tradisi mengeluarkan tumpeng atau nasi kotak untuk dimakan bersama-sama dengan warga masyarakat yang lain, perangkat desa dan tokoh masyarakat bergabung bersama-sama ini adalah sebagai bentuk uri-uri budaya peninggalan para leluhur yang sampai saat ini masih terus dijaga kelestariannya sebagai budaya warga Kwatu yang sempat macet dua tahun karena wabah Covid – 19, dan Alhamdulillaah saat ini sudah bisa terlaksana kembali tanpa kawatir adanya virus Covid-19.
Dijelaskan oleh Lurah Abah Chosim bahwa makanan atau nasi kotak yang dibawa ke Balai Desa dan dimakan bersama warga, adalah wujud dari warga Desa Kwatu bersedekah ke Desa, tujuannya untuk Ngalab Barokah, sebagai bentuk uri-uri budaya leluhur dengan acara tasyakuran dan doa bersama, berharap kondisi masyarakat dan wilayah Desa Kwatu ini diberikan kesuburan lahan pertanian, harga panen jualnya mahal, warga nya makmur, tentram, sejahtera, serta berkecukupan segala sesuatunya Rezekinya melimpah ruah.
“Tradisi tahunan berupa uri-uri budaya leluhur, sedekah ke desa ini, warga berharap Desa Kwatu ini menjadi desa Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo. Intinya bisa menjadi desa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, yakni Desa yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya, hasil panennya melimpah dan harga jual hasil panennya mahal dan para petani untung besar saat panen,” lanjut Lurah Abah Chosim saat konferensi Pers kepada para wartawan yang meliput acara Sedekah Desa Didampingi para Perangkatnya.
Sementara itu dalam sambutannya Camat Mojoanyar Drs. HM. Malik dalam sambutan nya mengatakan bahwa dirinya mengucapkan rasa syukur bahwa warga Desa Kwatu warga nya guyub dan rukun serta kompak, dan Alhamdulillaah Wabah Covid -19 sudah berakhir sehingga kegiatan berupa Sedekah Desa atau Ruah Desa seperti ini bisa terlaksana dengan lancar dan sukses tanpa kwartir adanya virus . “Semoga dengan adanya Sedekah Desa Kwatu ini, warga Kwatu semua nya diberikan kesehatan, kelancaran rezeki yang melimpah hasil panennya melimpah,” ucap Camat Mojoanyar Abah Malik. (Kartono)