Dinas Perikanan Kabupaten Kediri Sosialisasikan Gemarikan untuk Cegah Stunting

KEDIRI | optimistv.co.id – Sebagai upaya untuk pencegahan Stunting di masyarakat, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri mengadakan sosialisasi Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) yang dikemas dalam tema ‘Manfaat Makan Ikan untuk Mencegah Stunting.’

Kegiatan sosialisasi pencegahan Stunting ini memang sangat penting, sehingga perlu terus dilakukan di berbagai tempat. Seperti halnya yang dilakukan Dinas Perikanan, Kamis, 27 Februari 2020 pagi, di Balai Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Hadir dalam acara tersebut di antaranya, Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nurhafid, S.Pt., M.M, beserta staf, perwakilan dari Dinas Kesehatan Sigit dan Saeroni, Camat Tarokan Hadi Subagia, SH., MH, Kades Bulusari Agus Utomo, siswa siswi TK, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Tapos (Taman Posyandu) di Desa Bulusari didampingi guru dan walinya.

Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nurhafid, S.Pt., M.M bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan, Camat Tarokan, dan Kades Bulusari pada kegiatan sosialisasi Gemarikan

Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nurhafid, S.Pt., M.M dalam sambutannya mengatakan bahwa Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno menyampaikan kepada Dinas Perikanan agar masyarakat selalu mengkonsumsi ikan. Karena konsumsi ikan di Kabupaten Kediri masih tergolong rendah, yakni hanya sekitar 20 Kg per kapita per tahun.

“Ibu Bupati sangat perhatian kepada masyarakat, terutama terhadap stunting. Sehingga beliau selalu mengajak kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan lebih dini dengan cara mengkonsumsi ikan. Manfaat makan ikan ini sangat besar sekali, namun selama ini tingkat makan ikan di Kabupaten Kediri masih rendah. Padahal produk ikan disini sangat melimpah,” kata Nurhafid.

Baca Juga:  Kasasi Jaksa Ditolak, Proyogo Minta Bupati Segera Melantik Supadi Kembali

Selain harganya murah dan mempuanyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan daging ayam, kambing, sapi, dan lainnya, ikan juga mengandung Omega-3 yang sangat baik untuk perkembangan otak. Sehingga bisa menjadi pencegahan terhadap stunting.

“Menurut agama Islam, ikan adalah binatang yang paling istimewa, karena tidak perlu disembelih ketika akan dimasak. Bahkan bangkainya pun juga halal, tidak seperti hewan lain,” tutur Nurhafid.

Kepala Dinas Perikanan juga menyampaikan, pihaknya telah berhasil memecahkan Rekor MURI 3.000 Dawet Lele. “Pada hari Selasa tanggal 25 Ferbruari 2020 kemarin, Ibu Arumi Bachsin, istri Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, ketika di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten telah mencanangkan pemecahan Rekor MURI tiga ribu Dawet Lele,” pungkasnya.

Penyerahan bingkisan secara simbolis kepada peserta

Ditambahkan Nurhafid, kenapa Ikan Lele perlu diolah menjadi makanan yang lebih menarik ? Karena terkadang ada anak-anak yang merasa geli atau kurang suka jika disuruh makan Ikan, sehingga ketika dirubah menjadi makanan berbentuk lain, akhirnya dapat mengundang selera makan anak.

“Kalau Ikan Lele diolah menjadi makanan berbentuk lain, seperti Dawet, Sempol, Sate, maupun Bakso dan sebagainya, maka anak-anak akan lebih suka, dan secara tidak sadar akan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengandung Omega-3. Sehingga nanti kedepan kita akan mempunyai generasi yang handal,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Ditantang Keluarkan SK Pembatalan Hasil Mutasi Tanggal 25 April 2019

Nurhafid juga mencontohkan beberapa pejabat negara, bahkan presiden dan orang-orang yang pandai di negeri ini pada masa kecilnya mayoritas tidak selalu makan enak-enak, namun hanya menggunakan lauk ikan saja.

“Bahkan ketika mereka kepepet tidak ada ikan, maka beliau membeli ikan asin. Begitu juga saya, sekarang ini saya bisa berdiri disini, karena sejak kecil ketika makan oleh orang tua selalu diberikan lauk ikan, bukan diberi daging. Dan Alhamdulillah saya bisa sehat wal afiat,” tuturnya.

Masih menurut Nurhafid, ketika konsumsi ikan meningkat, maka akan banyak manfaat, di antaranya masyarakat menjadi sehat, stunting hampir tidak ada. Selain itu produksi para pembudidaya ikan secara otomatis juga akan ikut meningkat.

“Kalau budidaya ikan meningkat, maka kesejahteraan para petani ikan juga ikut meningkat, dan warga masyarakat pengkonsumsi ikan semakin sehat,” imbuhnya.

Seusai kegiatan sosialisasi, Dinas Perikanan Kabupaten Kediri memberikan bingkisan kepada anak-anak berupa pensil dan Ikan Patin Asap untuk dibawa pulang, agar dimasak sesuai dengan selera masing-masing.

“Supaya masyarakat terbiasa makan ikan, hari ini kita beri 1 Kg Ikan Patin per anak. Dan untuk kader yang memiliki dampak stunting akan kita berikan dua kali lagi,” kata Nurhafid saat dikonfirmasi Optimis.

Baca Juga:  Polres Probolinggo Kota Gelar Operasi Patuh Semeru 2022

Dalam sosialisasi tersebut juga dibagikan berbagai doorprize menarik kepada anak-anak TK, PAUD, dan Tapos yang berani maju ke depan untuk menjawab pertanyaan dengan benar. Namun terkadang ada juga anak yang menjawab pertanyaan dengan polos dan membuat para peserta yang hadir tertawa lepas.

Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nurhafid, S.Pt., M.M saat memberikan pertanyaan kepada salah satu peserta

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, dr. Bambang Triyono Putro, yang diwakili Sekretaris Dinas Kesehatan Saeroni, SP., MM bersama Sigit, dalam hal pencegahan Stunting, maka anak-anak sangat perlu mengkonsumsi ikan. Diharapkan masyarakat agar membuat kolam dan memelihara Ikan Lele di rumahnya masing-masing.

“Terkait dengan Stunting ini, mulai dari Presiden kita, Bapak Jokowi sudah mencanangkan program pencegahan Stunting. Bukan sekedar gizi buruk yang ditangani, tapi meningkatkan kualitas dari balita-balita kita, karena mereka sebagai calon penerus masa depan, aset sumber daya manusia,” jelasnya.

Camat Tarokan, Hadi Subagia, SH., MH, dalam sambutannya mengatakan, tidak ingin warganya terkena Stunting. Karena Stunting tidak mengenal status kaya atau miskin, bahkan apapun jabatannya. Untuk mencegah Stunting itu penting.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Desa Bulusari, Agus Utomo, pihaknya sangat berterimakasih kepada Dinas Perikanan Kabupaten Kediri dan instansi terkait yang telah memberikan sosialisasi di desanya.

“Dengan adanya sosialisasi tersebut semoga bermanfaat bagi warga Bulusari. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dinas terkait atas program Ibu Bupati dalam hal pencegahan Stunting ini. Semoga warga kami semakin gemar makan ikan. Kami berharap nantinya tidak ada warga disini yang terkena Stunting,” jelasnya.

Reporter : Muhamad Mahbub

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *