MOJOKERTO, mediabrantas. id – Hujan deras yang mengguyur kawasan Dusun Kedungudi, Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari selama dua hari dua malam mengakibatkan ambrolnya jembatan penyebrang antar Desa di Kecamatan Mojosari dan Kecamatan Mojoanyar Tersebut.
Menurut warga setempat mengatakan kalau peristiwa yang terjadi Selasa dini hari sekitar pukul 03.00 WIB dini hari itu menimbulkan kendala akses bagi warga setempat yang mau pergi ke sawah di pagi buta.
Saat putusnya jembatan yang biasa digunakan beraktivitas lalu lalang pergi ke sawah dan bekerja serta anak anak sekolah tiba – tiba putus akibat tergerus air yang deras menerjang Jembatan itu
Saat itu warga tidak berani lewat jembatan yang putus itu, hingga akhirnya harus berputar balik mencari jalan lain.
Saat itu kondisi jembatan yang menghubungkan Dusun Kedungudi dengan Desa Kwatu dan Desa Kweden Kembar tersebut ambrol akibat luapan derasnya Sungai Sadar yang mengamuk.
Sementara itu Kepala Desa Kedunggempol, Ridwan yang ditemui media ini di lokasi mengatakan bahwa saat itu debit sungai meningkat drastis setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Senin sore hingga malam hari.

Dirinya melihat saat itu Arus sungai begitu deras, dan dipenuhi sampah-sampah besar, dan Enceng gondok sehingga mengerus bangunan jembatan yang akhirnya mengalami abrasi di sisi utara.
Salah satu warga yang bernama Supriyanto sempat kaget saat dirinya mau berangkat kerja pagi buta ke sawah dilihatnya kondisi pemandangan jembatan yang hancur sebagian. Batu-batu penyangga terlihat tergerus, dan sebagian badan jembatan runtuh ke dalam sungai.
Sehingga akibat ambrolnya jembatan, aktivitas warga terganggu, yang menyedihkan, para pelajar dan pekerja yang biasanya melintasi jembatan tersebut kini harus menempuh jalur alternatif yang lebih jauh, sekitar empat kilometer, dengan menempuh
Jalan alternatif yang berliku dan berbatu menambah kesulitan bagi para pengguna jalan, terutama bagi mereka yang membawa kendaraan roda dua.
Melihat kondisi yang demikian saat itulah Pemerintah Desa Kedunggempol dan Camat Mojosari pun melaporkan kejadian ini kepada Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto.
Maka aat itulah
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Ir. Rinaldi Rizal Sabirin, MT. MBA didampingi Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mojokerto, Henry Surya, ST, MT, merespon terjadinya yang putus dengan mendatangi lokasi putusnya jembatan tersebut dan tak lama berselang kemudian didatangkanlah dua alat berat sekaligus, yakni Excavator panjang dan pendek, yang panjang untuk membersihkan sungai dari Enceng gondok dan Excavator pendek untuk membongkar badan jembatan untuk dipasang besi dibuatkan jembartan darurat yang hanya boleh dilewati oleh kendaraan bermotor atau roda dua saja.

Sementara itu Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Henry Surya mengatakan bahwa jembatan itu merupakan jembatan Desa yang lumayan kuat, karena sudah lama dibangun puluhan tahun lalu, dan baru sekarang mengalami Kerusakan akibat pusaran air yang begitu deras akibat curah hujan yang cukup tinggi. ‘ Jadi pihak kami Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto langsung merespon dan tanggap dengan peristiwa putusnya jembatan di Desa Kedung Gempol Mojosari tersebut dengan mendatangkan dua alat berat jenis Excavator, yakni panjang dan pendek untuk segera mengatasi jembatan yang putus tersebut dengan membuatkan jembatan Darurat yang khusus dilewati pejalan kaki dan Sepeda motor saja.
Dijelaskan oleh Pak Henry, dengan dibangunnya jembatan darurat tersebut, dirinya berharap akses jalan antar desa dapat segera dipulihkan dan aktivitas warga kembali normal.
Dilain pihak ketika ditanya mengenai rusak nya jembatan di Desa Cinandang Kecamatan Dawarblandong yang baru dua bulan dibangun tersebut, Pak Henry langsung menjawab bahwa rusaknya jembatan di Desa Cinandang itu akibat tanahnya ambles, karena saat membangun cuaca kemarau dan panas, dan ketika kena hujan tanahnya saat menguruk waktu itu kurang padat, sehingga urukanya ambles terkena air hujan dengan intensitas tinggi.
Namun demikian, kata Pak Henry, Jembatan Cinandang yang mengalami Kerusakan sudah dilakukan perbaikan oleh rekanan yang mengerjakan jembatan itu, karena Jembatan Cinandang yang baru dibangun itu masih tanggung jawab rekanan.
Bahkan pihak Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto pun telah mengirimkan surat Resmi ke Polsek Dawarblandong untuk ber- koordinasi untuk menutup akses jalan tersebut selama dalam masa perbaikan agar masyarakat mengetahui nya, dan bisa mencari jalan alternatif atau jalan lain untuk menuju ke Desa Cinandang. (Kartono)