Dinilai Membahayakan, Masyarakat Minta Penambangan Batu Bata di Desa Ambunten Tengah Dihentikan

SUMENEP | optimistv.co.id – Maraknya aktivitas penambangan batu bata di Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai medapatkan sorotan tajam dari berbagai element masyarakat sekitar.

Pasalnya, aktivitas penambangan batu bata di Desa Ambunten Tengah tersebut dinilai membahayakan bagi masyarakat pengguna jalan di area penambangan. Sebab, ada beberapa titik/lokasi penambangan yang sangat dekat dengan jalan umum. Sehingga masyarakat setempat meminta aktivitas penambangan batu bata tersebut dihentikan.

Menurut Ahmadi, salah satu tokoh masyarakat setempat kepada media optimistv.co.id mengatakan, bahwa ada sekitar 50 (lima puluh) titik/lokasi penambangan batu bata di Desa Ambunten Tengah yang tidak memiliki izin resmi, dan saat ini masih tetap beroperasi.

Ahmadi, Sekjen LSM DCW Sumenep

“Selain melanggar aturan yang ada, para penambang batu bata di Desa Ambunten Tengah Itu tidak pernah berfikir untuk keselamatan dirinya sendiri, apa lagi memikirkan jeselamatan orang lain,” kata Ahmadi kepada pewarta, Minggu 19/01.

Baca Juga:  Wisuda UNWAHA Tambak Beras Jombang Sebanyak 622 dari 5 Fakultas

Karena yang saya tahu, Lanjut Ahmadi, Sekjen LSM Duta Coruption Watch (DCW) Sumenep itu, posisi jurang penambangan batu bata hanya berjarak sekitar 30-50 cm dari pinggir jalan umum. Bahkan ada beberapa jurang yang hanya berjarak sekitar 5-10 cm dengan kedalaman jurang 50-70 M,” imbuhnya.

Ahmadi menghimbau kepada masyarakat yang melewati area penambangan agar lebih waspada dan berhati-hati.” Karena saat ini resikonya sangat tinggi jika melewati area penambangan,” pungkasnya.

Sementara sampai berita ini diterbitkan, Kepala Desa Ambunten Tengah belum bisa dikonfirmasi oleh pewarta, karena sampai saat ini awak media optimistv.co.id masih belum mempunyai akses untuk menghubungi Kepala Desa (Kades) Ambunten Tengah selaku pejabat tertinggi di Pemerintah Desa Ambunten Tengah.

Reporter : Sheno – M Syarif Hidayatullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *