MOJOKERTO, mediabrantas.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto terus mempercepat upaya penurunan angka stunting melalui program GERCEP (Gerakan Percepatan Penurunan Stunting) yang dikemas dalam kegiatan GEMA PITU (Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu).
Kegiatan kali ini digelar di Balai Desa Pucuk, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Selasa pagi, 3 Juni 2025.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, dr. Amelia Fitri Oktavian, Sp.A, yang juga merupakan dokter spesialis anak didampingi Camat Dawarblandong Akhmad Taufiq, S.Sos., MM.
Dalam kegiatan tersebut, dr. Amelia memberikan edukasi langsung kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, serta para kader Posyandu mengenai pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak usia lima tahun.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Jika tidak dicegah, dampaknya bisa menurunkan kecerdasan anak hingga 20% di masa dewasa. Oleh karena itu, masa emas perkembangan otak anak dari dalam kandungan hingga usia 5 tahun harus dimaksimalkan dengan asupan gizi seimbang,” tegas dr. Amelia.
Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil agar tidak kurang dari 23,5 cm sebagai indikator gizi yang cukup. Setelah melahirkan, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, disusul dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi tinggi protein – seperti telur – untuk menunjang tumbuh kembang anak.
“Selain itu, lansia juga dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat agar tetap produktif,” imbuh dr Amalia.

Sementara itu Kepala Desa Pucuk, Nanang Sudarwanto, S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran rombongan TP PKK Kabupaten Mojokerto.
Ia juga menyampaikan data demografi dan status kesehatan warganya. Saat ini, Desa Pucuk memiliki total penduduk 3.571 jiwa, dengan jumlah ibu hamil sebanyak 12 orang. Tercatat 7 ibu hamil masuk kategori risiko tinggi, 2 ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK),
“Namun tidak ada yang mengalami anemia. Jumlah balita sebanyak 98 anak, dimana 2 di antaranya masuk kategori stunting, dan 2 lainnya tergolong gizi kurang,” ungkapnya.
Adapun populasi lansia di Desa Pucuk mencapai 295 jiwa, dengan 63 lansia masuk kategori risiko tinggi. Dalam kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) ini juga digelar pemeriksaan kesehatan gratis, dengan total 95 peserta. Hasil skrining kesehatan menunjukkan 32 orang dengan hipertensi, 14 orang diabetes melitus, 21 orang memiliki kadar asam urat tinggi, dan 26 orang dengan kolesterol tinggi.
Saat ini, Desa Pucuk memiliki lima Posyandu aktif dengan total 65 kader, dan pada tahun 2025 ini tengah berproses menjadi Posyandu 6 SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai unsur lintas sektor, antara lain, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto (Bidang Kesmas dan P2P beserta staf),Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Kepala Puskesmas Dawarblandong dan staf,Camat Dawarblandong beserta Ketua TP PKK Kecamatan,Kapolsek dan Danramil Dawarblandong, Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa Pucuk, HIMPAUDI, IGRA, dan IGTKI Kecamatan Dawarblandong
Melalui kegiatan GEMA PITU ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting secara kolaboratif bersama masyarakat dan lintas sektor. (Kartono)