DPRD dan Pemkab Jombang Bahas R-APBD 2026, Anggaran Diproyeksikan RP2,6 Triliun

JOMBANG, mediabrantas.id – DPRD Kabupaten Jombang, Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Jombang resmi membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2026.

Total anggaran yang diproyeksikan mencapai Rp2,6 triliun, dengan fokus pada pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Bupati Jombang, Warsubi, menegaskan bahwa APBD bukan sekadar hitungan angka, melainkan instrumen penting dalam menjalankan roda pembangunan daerah.

“Pemerintah daerah hadir untuk melayani rakyat secara lebih baik, lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Semua kebijakan 2026 berangkat dari dokumen perencanaan yang sudah disepakati, mulai RKPD, Kebijakan Umum APBD, hingga PPAS,” kata Warsubi, Senin 29 September 2025.

Pendapatan daerah 2026 ditargetkan sebesar Rp2,49 triliun. Rinciannya meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp760,65 miliar, yang bersumber dari pajak daerah Rp314,04 miliar, retribusi daerah Rp428,04 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp10,24 miliar, serta lain-lain PAD yang sah Rp8,32 miliar.

Baca Juga:  Bupati bersama Wabup Hadiri Panen Raya di Desa Kepuhkajang

Sementara pendapatan transfer mencapai Rp1,73 triliun, terdiri dari Rp1,59 triliun dari pemerintah pusat dan Rp131,49 miliar dari antar daerah.

“Dari sisi belanja, R-APBD Jombang 2026 disiapkan sebesar Rp2,60 triliun,” ujar Warsubi.

Ia menegaskan belanja tersebut terbagi dalam belanja operasi Rp1,805 triliun, belanja modal Rp150,06 miliar, belanja tidak terduga Rp18,19 miliar, dan belanja transfer Rp626,89 miliar.

“Alokasi anggaran diarahkan pada empat prioritas pembangunan strategis, yaitu peningkatan kualitas SDM, penguatan kemandirian desa dan harmoni sosial, penguatan tata kelola pemerintahan, serta pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan,” tuturnya.

Meski pendapatan ditargetkan Rp2,49 triliun, jumlah tersebut masih lebih kecil dari belanja Rp2,60 triliun, sehingga APBD 2026 mengalami defisit Rp109,56 miliar. Namun defisit itu ditutup melalui pembiayaan netto Rp109,56 miliar, yang bersumber dari SILPA 2025 Rp109,69 miliar dan pinjaman jangka pendek RSUD Jombang Rp20 miliar.

Baca Juga:  Wabup Bersama Kepala Seksi Intelijen Sosialisasikan Perundang-Undangan di Ballroom Hotel Yusro

“Dengan formula ini, struktur APBD 2026 kembali aman dan berimbang antara pendapatan, belanja, dan pembiayaan,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Jombang, Hadi Atmaji, menegaskan bahwa pembahasan R-APBD 2026 masih panjang. Namun pihaknya optimistis arah pembangunan tahun depan sejalan dengan program Asta Cita Bupati Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin Yazin.

“Fokusnya jelas: kesejahteraan rakyat Jombang. DPRD siap mengawal agar semua program terealisasi,” ucapnya. (Budi Tanoto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *