DPRD Gelar Sertijab Bupati Banyuwangi Periode 2021 – 2026

BANYUWANGI | optimistv.co.id – DPRD Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda serah terima jabatan (Sertijab) sekaligus pidato perdana Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Selasa malam (02/03/2021).

Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara didampingi Wakil Ketua DPRD, M Ali Mahrus, Michael Edy Hariyanto dan Ruliyono serta dihadiri seluruh anggota dewan dari lintas fraksi.

Sertijab dari Pelaksana Harian (Plh) Bupati, Mujiono kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani  ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak serta Forpimda Banyuwangi. Momen berharga ini digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dengan terlaksananya sertijab tersebut, tongkat kepemimpinan Kabupaten Banyuwangi saat ini telah resmi berganti ke pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah.

Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara menyampaikan ucapan selamat kepada kepada Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah yang baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi pada Jum’at (26/2/2021) lalu.

Baca Juga:  RSMZ Sampang Kini Miliki Alat Kesehatan MRI Pertama dan Satu-satunya di Madura

“Semoga mampu menjalankan amanah dan sukses memimpin Banyuwangi. Menjalankan pembangunan baik di bidang infrastruktur maupun sumber daya manusia dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Made Cahyana saat memimpin rapat paripurna.

Usai sertijab, dalam pidato perdananya Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan, visi misi dan program kerja kedepan sebagai Bupati Banyuwangi bersama Wakilnya H. Sugirah. Pihaknya menyiapkan setidaknya 9 prioritas yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Pertama, Bupati Ipuk fokus pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, di antaranya melalui program padat karya berbasis desa.

“Yakni melalui optimalisasi penggunaan DD (Dana Desa), ADD (Alokasi Dana Desa), dan APBD dengan kedekatan mindset serta pelatihan kewirausahaan untuk melahirkan seribu pengusaha baru per tahunnya,” ujar Ipuk.

Selanjutnya, kata Ipuk, peningkatan akses dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan SDM unggul, di antaranya melalui program peningkatan kualitas dan pemerataan infrastruktur pendidikan dasar, serta seribu beasiswa kuliah bagi anak muda, santri, anak yatim, warga kurang mampu, dan atlet berprestasi setiap tahunnya.

“Ketiga, peningkatan akses dan kualitas kesehatan yang berorientasi preventif, di antaranya program peningkatan kualitas perolehan kesehatan bersumberdaya masyarakat, posyandu, polindes, serta peningkatan kesehatan berbasis keluarga,” imbuh Ipuk.

Baca Juga:  Dispendukcapil Kabupaten Madiun Menyelenggarakan Bimtek Siak Terpusat

Prioritas selanjutnya yakni penguatan produktivitas pertanian dan perikanan, penguatan sektor UMKM dan pariwisata, percepatan pemerataan infrastruktur dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, serta pemantapan ekosistem sosial hingga keagamaan dan kerukunan warga.

“Sesuai dengan visi kami untuk mewujudkan Banyuwangi semakin maju, sejahtera dan berkah, maka kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama, terus bersinergi, bergotong royong, bahu membahu dalam menggerakkan jalannya roda pembangunan serta mensukseskan misi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” tandas Ipuk.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi supaya terus menekan angka kemiskinan di daerah setempat.

Menurut Gubernur Jatim, pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan, baik di seluruh Indonesia, Jawa Timur, maupun Kabupaten/Kota, termasuk Banyuwangi mengalami kenaikan.

Meski angka kemiskinan di Banyuwangi masih jauh dibawah rata-rata Jawa Timur, Khofifah meminta kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus terus menekan permasalahan tersebut.

Baca Juga:  Distribusi Migor Gunakan Aplikasi, Mendag Lutfi Pastikan Program Tepat Sasaran

“Oleh karena itu, mengintervensi ini supaya bisa kembali seperti 2019, angka kemiskinannya bisa lebih diturunkan. Termasuk angka stunting, serta kematian ibu dan bayi agar terus diturunkan,” jelasnya.

Selain menekan angka kemiskinan, Gubernur Khofifah juga berharap agar program pembangunan Selingkar Ijen untuk dapatnya dilaksanakan guna memacu percepatan ekonomi baru melalui sektor pariwisata sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) RI No. 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur.

“Saya berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, bagaimana melakukan pra condisioning, menyiapkan tim melakukan tela’ah dari program strategis nasional terutama yang berkaitan dengan selingkar Ijen,” pesan Gubernur Khofifah Indar Parawangsa.

Hal tersebut beralasan karena selama ini wisatawan yang berkunjung ke Ijen lebih banyak melalui Kabupaten Banyuwangi.

“Format-format digitalisasi sistem harus terus dikembangkan, karena memang trendnya UMKM kita membutuhkan market yang lebih luas, sehingga membutuhkan penjualan secara online yang memang kedepan akan semakin masif,” pungkas Khofifah.

Reporter : Amarta IL – Mrt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *