Emak-Emak di Dadaplangu Dilatih Bikin Roti dan Kue

BLITAR, mediabrantas.id – Puluhan kaum perempuan di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, belakangan ini tampak antusias berlatih membuat aneka macama roti dan kue.

Pelatihan tersebut diberikan secara gratis oleh UPT BLK Kediri, yang merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur. Bahkan setiap peserta masih mendapatkan uang makan dan transport setiap hari pelatihan, seragam, dan bahan yang diperlukan lainnya.

Yusuf Dwi Laksono, Kasi PS UPT BLT Kediri saat diwawancarai awak media (foto: Dasar)

Kasi PS UPT BLT Kediri, Yusuf Dwi Laksono dikonfirmasi mengatakan, program pelatihan ini berkelanjutan, dari tingkat dasar, hingga nantinya bisa sukses menjadi pengusaha. Namun karena permintaan masyarakat Blitar begitu banyak, sehingga harus bertahap dan menyesuaikan jadwal, serta melihat perkembangan peserta.

“Pelatihan ini diberikan disini gratis alias tidak dipungut biaya. Malah dari BLK itu diberikan fasilitas satu seragam, ada modulnya, ada ATKnya, ada makannya sekali dan transportnya full satu bulan pengganti BBM tiap hari datang di pelatihan, terus yang terakhir juga diberikan sertifikat. Karena ini penting, jadi begitu lulus BLK, ada sertifikatnya. Nah ini lho yang bersangkutan benar teruji,” jelasnya.

Baca Juga:  Antox NasDem Bagikan Uang Ratusan Juta pada Warga Saat Pilkades Serentak
Yusuf Dwi Laksono, Kasi PS UPT BLT Kediri di sela-sela pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu (foto: Dasar)

Ditambahkan Yusuf, selain melakukan pelatihan di berbagai tempat seperti di Desa Dadaplangu ini, UPT BLK Kediri juga memberikan pelatihan di workshop, namun diperuntukkan bagi anak-anak muda lulusan SMA atau SMK yang akan mencari pekerjaan di perusahaan ataupun ingin berusaha mandiri di rumah.

“Kalau di tempat seperti ini, pelatihannya sekian hari atau bulan, nantinya setelah mendapatkan skill, peserta dapat berusaha untuk bikin kue sendiri kemudian dipasarkan sendiri atau berkelompok,” tuturnya.

Kegiatan pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu (foto: Dasar)

Menurut Yusuf, pelatihan kepada ibu-ibu di Desa Dadaplangu diharapkan bisa memberikan kegiatan positif, sekaligus dapat membantu peningkatan perekonomian dari masing-masing keluarga.

“Jadi mereka diberikan pelatihan dari UPT BLK Kediri terkait kejuruan roti dan kue, misalnya seperti di desa sini nantinya akan dikembangkan. Kalau yang di desa ini kecenderungannya untuk membantu para suami, karena meningkatkan income individual rumah per rumah,” ulasnya.

Baca Juga:  Wali Kota Sambut Baik CSR dari BNI untuk Warga Terdampak Covid-19

Yusuf menyarankan kepada para peserta pelatihan supaya satu grup ini terus berkolaborasi, sehingga ketika ada pesanan kue atau roti, akhirnya semuanya bisa ikut menikmati hasilnya, bahkan kalau perlu kelompoknya dilegalkan.

“Besok ini kan menjelang lebaran, nah satu grup ini saling membantu untuk produknya dipasarkan di masyarakat wilayah Ponggok, jadi semua menikmati. Jangan khawatir, produk-produk yang dikeluarkan dari BLK ini modul-modulnya sudah teruji, karena instruktur kita handal. Begitu kita survei, hasilnya tidak kalah dengan produk di toko ternama,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu (foto: Dasar)

Begitu pula setiap ada hajatan, seperti pernikahan, atau acara di balai desa, atau di pondok pesantren, pengajian, dan lain sebagainya, kalau satu grup benar-benar solid, maka sudah tidak perlu membeli kue dari luar.

“Nah, ada lagi yang saya apresiasi, di daerah lain pun nanti akan yang seperti disini. Di daerah lain itu ada yang namanya produk ini dan itu, karena namanya satu grup dan sudah didaftarkan, produknya bagus, sehingga ibu-ibu kelompok ini akhirnya bisa jadi ikonnya desa,” ucapnya.

Baca Juga:  Bupati Melantik 134 Pejabat Pemerintahan Kabupaten Jombang di Ruang Bung Tomo
Kegiatan pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu (foto: Dasar)

Selain pelatihan kue, lanjut Yusuf, UPT BLK Kediri juga mempunyai banyak program pelatihan lainnya, di antaranya menjahit, border, tata rias kecantikan, mesin bubut, mesin listrik sepeda motor, desain grafis, admin dan banyak lagi.

“Alhamdulillah ibu-ibu antusias sekali. Mulai awal pelatihan sampai detik ini sudah mencapai 30 resep. Nanti akan dikembangkan beberapa resep lagi, sampai nanti penutupan,” njlentrehnya.

Laili, instruktur pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu dari UPT BLK Kediri saat diwawancarai awak media (foto: Dasar)

Sementara itu, Laili, instruktur pelatihan pembuatan kue di Desa Dadaplangu dari UPT BLK Kediri, dikonfirmasi mengatakan, saat ini telah ada 30 item kue yang sudah dipraktekkan, mulai dari kue kering, kue basah dan cake, totalnya tiga puluh macam.

“Harapannya, tentunya tidak hanya di pelatihan ini saja, tapi bisa berkelanjutan di rumah dapat membuka usaha untuk keperluan keluarga dan lain sebagainya. Intinya, ilmu yang saya kasih ini tidak sia-sia lah, yang penting jangan berhenti sampai di pelatihan saja, dan harus terus berusaha,” ucapnya.

Lilik Zakiatul Rodhiyah Najib, Ketua Kelompok Pelatihan saat diwawancarai awak media (foto: Dasar)

Sedangkan Ketua Kelompok Pelatihan, Lilik Zakiatul Rodhiyah Najib, mengucapkan terima kasih sekali kepada UPT BLK Kediri yang telah memberikan pelatihan membuat kue ini, sehingga dirinya bersama ibu-ibu lainnya bisa mengetahui berbagai resep dan cara pembuatan kue yang lezat dan bentuknya sangat menarik.

“Alhamdulillah pelatihan ini sangat bermanfaat sekali. Kedepannya kami mempunyai optimisme bukan hanya bisa membuat kue untuk keperluar keluarga saja, tetapi juga dapat dijadikan sebagai usaha UMKM yang kemungkinannya nanti bisa menampung pekerja dari lingkungan sekitar,” katanya. (Dasar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *