FKUB Ajak Perguruan Silat Ciptakan Kediri Berbudaya Damai

KEDIRI, mediabrantas.id – Puluhan pendekar dari 14 perguruan silat di Kabupaten Kediri, mengikuti kegiatan sosialisasi mederasi beragama yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) setempat, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Para narasumber sosialisasi bersama perguruan silat di Kabupaten Kediri (foto: Zainal)

Sosialisasi yang digelar di De’Pratnya Hotel, Jalan Pamenang No. 27 Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini, narasumber dari FKUB mengulas tentang moderasi beragama, sedangkan dari Pemkab Kediri yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik), mengulas materi terkait regulasi pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, juga dihadirkan narasumber dari Kodim 0809/Kediri tentang bagaimana menjaga ketahanan bangsa dan negara dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan. Sedangkan narasumber dari Polres Kediri membahas tentang pentingnya menjaga kerukunan, dan menjaga keamanan.

Gus Dafid, Ketua FKUB Kabupaten Kediri saat diwawancarai awak media (foto: Zainal)

Ketua FKUB Kabupaten Kediri, KH. Dafid Fuadi, S.Ag., M.Ag, dikonfirmasi mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023, serta meningkatkan kondusifitas daerah.

Baca Juga:  Ketua FKUB Minta Pendirian Rumah Ibadah Tidak Jadi Monumen Konflik

“Dalam sosialisasi ini kita mengambil tema Peningkatan Komunikasi Antar perguruan Silan Dalam Moderasi Beragama Mewujudkan Kabupaten Kediri Berbudaya Damai. Karena moderasi beragama itu adalah prinsip yang harus dipegang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Pengurus FKUB bersama narasumber dan perwakilan perguruan silat di Kabupaten Kediri berfoto bersama (foto: Zainal)

Gus Dafid juga mengatakan, dalam moderasi beragama itu termuat komitmen untuk menjaga toleransi, menghargai perbedaan, serta penolakan terhadap segala bentuk kekerasan, dimana semua nilai-nilai tersebut diperkuat untuk menciptakan kerukunan di masyarakat.

“Kecintaan pada sebuah komunitas merupakan hal yang bagus, namun diharapkan tidak mengganggu komunitas lain dan masyarakat pada umumnya. Agar komunikasi antar perguruan silat semakin erat. Dengan prinsip moderasi beragama yang merupakan program penting dari pemerintah, harapannya Kediri berbudaya damai bisa terwujud,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kabupaten Tulungagung Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Bencana Alam
Pengurus FKUB bersama narasumber dan perwakilan perguruan silat di Kabupaten Kediri berfoto bersama (foto: Zainal)

Gus Dafid menilai gesekan yang selama ini terjadi di antara oknum anggota perguruan silat, sebenarnya lebih banyak melibatkan anak-anak yang masih muda. Oleh karena itu perlu adanya peningkatkan komunikasi bersama.

“Jalinan persahabatan dan kerukunan antar anggota perguruan silat juga bisa terus dibina. Sehingga antar perguruan silat diharapkan tidak terjadi gesekan, agar Kediri benar-benar damai, harmoni dan rukun masyarakatnya. Meskipun ada sekian komunitas / organisasi perguruan silat tapi jalinan kerukunan serta perdamaian tetap diutamakan,” tuturnya.

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri, Yuli Marwantoko, S.E., M.M saat diwawancarai awak media (foto: Zainal)

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kediri, Yuli Marwantoko, S.E., M.M dikonfirmasi mengatakan, selama ini Forkopimda Kabupaten Kediri selalu menjalin komunikasi dengan seluruh perguruan silat di daerah setempat.

Baca Juga:  Bupati Jombang Resmikan 5 Gedung Puskeswan

“Dalam Rakor Forkopimda Jawa Timur beberapa waktu lalu dinilai bahwa tugu perguruan silat itu menjadi salah satu pemicu adanya gesekan antar perguruan, karena terkadang ada orang jahil yang mengotori atau mencoreti tugu tersebut, dan akibatnya terjadi tuduhan bahwa yang melakukan adalah dari perguruan lain, padahal itu belum tentu benar,” katanya.

Perwakilan dari perguruan silat di Kabupaten Kediri (foto: Zainal)

Sedangkan untuk menyikapi surat dari Forkopimda Jawa Timur terkait pembongkaran tugu perguruan silat yang berada di tempat umum, pihaknya tidak akan membongkarnya, tetapi hanya sekedar melakukan alih fungsi untuk dijadikan tugu Pancasila.

“Kami sudah melakukan alih fungsi beberapa tugu perguruan silat di daerah Kabupaten Kediri secara bersama menjadi Tugu Pancasila, dan selanjutnya untuk pengelolaan tugu tersebut diserahkan kepada masing-masing pemerintah desa yang ketempatan,” jelasnya.

Kegiatan yang dimotori oleh FKUB Kabupaten Kediri ini juga mendapatkan sambutan positif dari berbagai perguruan silat di wilayah setempat, sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Pagar Nusa, Moh. Bashori, serta Pengurus IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Cabang Kabupaten Kediri, Imam Hidayat, yang juga turut hadir dalam acara tersebut. (Zainal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *