BLITAR, mediabrantas.id – Biaya perawatan para korban ledakan dahsyat yang terjadi pada Minggu malam, 19 Februari 2023, sekitar pukul 23.00 WIB, di rumah Darman, salah seorang Warga RT. 001 RW. 013 Dusun Tegalrejo (Sadeng), Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, semuanya akan ditanggung oleh pemerintah.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Sos, saat melakukan kunjungan secara langsung di TKP (Tempat Kejadian Perkara) bersama Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol. Dr. Toni Hermanto, M.H, dan Pangdam V / Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf M.A, dan didampingi Forkopimda Blitar raya, di antaranya Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah dan Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd.

Menurut Gubernur Khofifah, kejadian ledakan dahsyat di Blitar ini merupakan bencana sosial, sehingga pihaknya meminta Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah untuk membuat SK sebagai payung hukum guna melakukan rekonstruksi rumah warga terdampak.
“Ini adalah sebuah bencana sosial. Tadi saya berkoordinasi dengan Ibu Bupati Blitar supaya kita bisa intervensi terhadap rumah-rumah yang terdampak. Untuk bisa intervensi itu, maka kita butuh payung hukum, tadi saya menyampaikan supaya Ibu Bupati membuat SK tanggap darurat bencana sosial, sehingga ada payung hukumnya. Kita akan sharing dari provinsi dan Kabupaten Blitar,” katanya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan, setelah ada payung hukum dengan SK Bupati tentang tanggap darurat bencana sosial tersebut, dan setelah proses identifikasi selesai, maka proses untuk rehabilitasi rumah warga yang terdampak ledakan tersebut dapat dilakukan.
“Kalau SK Bupati hari ini sudah, dan identifikasi juga sudah, ya bisa segera dilakukan rekonstruksi rumah warga. Karena tanggap darurat itu kan 14 hari, setelah itu baru kemudian tahap rekonstruksi. Ini kategorinya rekonstruksi, berarti setelah 14 hari,” jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan korban yang dirawan di rumah sakit, Gubernur Khofifah memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan mereka akan ditanggung oleh pemerintah semuanya.
“Saya juga sudah koordinasikan dengan Ibu Bupati, semua yang dirawat di rumah sakit di Blitar, saya minta tolong dalam coverage APBD Kabupaten, jikalau harus ada yang perlu dirujuk ke dr Soetomo atau Saiful Anwar, maka didalam coverage APBD Provinsi Jawa Timur,” terangnya. (Zainal/Dasar/Rurin)