MADIUN, mediabrants.id – Pemkerintah Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur terus menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan banjir, salah satunya dengan menggencarkan pembangunan saluran drainase , Kamis 6 Juni 2024.
Pembangunan saluran drainase ini diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya banjir tahunan dan memperbaiki sistem drainase yang sudah ada sebelumnya.
Upaya Pemdes Mojorejo, untuk meningkatkan kesejahteraan warganya terus berlanjut, seperti pembangunan Sel.Drainase yang berlokasi RT 12 RW 06 Dusun Kerjo, dengan volume 195 meter, total biaya Rp 70.445.000,- sumber dana dari dana desa ( DD)
Gus Wahib sapaan akrabnya Wahid Muawwan Kades Mojorejo setelah menjabat sebagai Kepala Desa mojorejo seakan terus tancap gas dalam berinovasi menggali semua potensi desa tempat kelahiranya selain kegiatan kegiatan yang banyak mendatangkan masyarakat desa maupun desa tetangga juga membuat orang penting untuk hadir di Desa Mojorejo.
“Ini merupakan salah satu program pembangunan Desa Mojorejo untuk mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman dan sehat,” kata kepala Desa Mojorejo, Wahid Muawwan, Kamis (6/6/2024).
Ia menambahkan program ini diawali dengan musyarawah, sosialisasi dilingkungan terus dilanjutkan pembangunan drainase.
“Jenis kegiatan pembangunan Sel.Drainase, lokasi kegiatan RT 12, RW 06 Dusun Kerjo, volume 195 meter, total biaya Rp.70.445.000,- sumber dana desa (DD),” ujar Gus Wahid.
Lebih lanjut, tujuan pembuatan drainase RT 12 RW 06 Dusun Kerjo adalah untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan tersebut bisa berfungsi secara optimal sesuai dengan kegunaannya. Sistem ini juga dapat mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan bangunan yang ada disekitarnya.
“Selain pembangunan drainase, juga rehabilitasi lapangan desa yang memiliki fasilitas lengkap dari lapak UMKM , taman bermain anak, ,tanam edukasi, Gasebo dan jogging track,” tuturnya.
Program pembangunan drainase yang dilaksanakan di Desa Mojorejo sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat. Oleh karena itu mulai dari perencanaan dan pelaksanaan selalu melibatkan warga masyarakat.
Tidak heran jika antusias warga sangat tinggi dalam pelaksanaan pembangunan karena apa yang dikerjakan warga masyarakat sudah menjadi program dan kebutuhan warga masyarakat.( Sugeng Rudianto)