Hama Tikus Sulit Ditangani ! Ini Himbauan Dinas Pertanian Pada Petani

JOMBANG, mediabrantas.id – Berbagai jenis hama dan penyakit mengancam petanam padi, mulai dari fase persemaian sampai dengan panen. Salah satu hama utama padi yang mengancam produksi adalah hama tikus, seperti halnya yang dialami semua petani di Jombang pada awal musim tanam.

Kepala Disperta Kabupaten Jombang, Much. Rony saat wawancara, pihaknya mengakui jika hama tikus masih terus berkembang biak dan sulit ditangani.

“Hama tikus memang masih ada di sepanjang musim. Serangan hama tikus tidak mungkin bisa diputus karena perkembangbiakannya yang cenderung cepat. Jadi tidak mungkin putus,’’ katanya, Rabu (8/3/23).

Pihaknya mengatakan, salah satu faktor yang membuat serangan hama tikus terus masif, karena keseimbangan alam sudah terganggu. Misalnya, musuh alami tikus, yakni ular dan burung hantu populasinya terus menurun.

”Memang predator tikus di sawah sudah menurun, sehingga mengganggu keseimbangan alam,’’ tegasnya.

Baca Juga:  Pemkab Sampang Kaji Transportasi ke Pulau Mandangin

Rony menjelaskan, meski hama tikus tidak bisa dituntaskan, namun pihaknya berupaya menekan serangannya. Beberapa upaya yang dilakukan misalnya dengan pengendalian secara serentak, gerakan pengendalian pada setiap fase pertumbuhan tanaman.

Kemudian dilanjutkan dengan sanitasi di lingkungan sawah atau pembersihan areal sawah dari segala sampah, seperti ranting, cabang, dan daun serta bahan lain pasca panen.

”Ketiga, juga kita lakukan gerakan pengemposan dan gropyokan ketika lahan sebelum ditanami,’’ tambahnya.

Selain itu, upaya dengan pengumpanan setelah lahan ditanami juga dilakukan secara rutin. Menurutnya, beberapa upaya itu sering kali disampaikan ke petani dalam setiap pertemuan.

”Kita juga berupaya melakukan pelestarian musuh alami burung hantu dan pagupon untuk pengendalian secara alami,’’ pungkasnya

Seperti diberitakan sebelumnya, petani di Dusun Gempoldampet, Desa / Kecamatan Peterongan dibuat gusar. Sebab, bibit padi yang baru ditanam beberapa hari sudah rontok dan mati lantaran diacak-acak tikus.

Baca Juga:  Petani Desa Ploso Geneng Mengeluh Gagal Panen

Di lahan seluas 2.400 m2, banyak tanaman padinya yang mati. Hampir semuanya rontok setelah diacak-acak tikus. Saking geramnya, Sahri kini memasang jebakan strum tikus. (Budi Tanoto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *