Hidupkan Kembali Sejarah yang Hilang, Revitalisasi Budaya Manasuk Sima Sukses Digelar

MAGETAN | optimistv.co.id – Revitalisasi budaya merupakan pelurusan kembali nilai-nilai budaya lokal yang mungkin banyak mengalami perubahan.

Perubahan tersebut bisa dilihat dari aspek agama, sosial, pendidikan, ekonomi maupun adat masyarakat.

Dengan revitalisasi, keberadaan budaya itu dapat dipertahankan nilai aslinya.

Atas dasar tersebut Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Maospati menggelar Pembukaan Revitalisasi Budaya Manusuk Sima Tahun 2019, pada Jum’at (13/12/2019).

Acara yang dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kabupaten Magetan, Camat Maospati, Kepala Kelurahan Maospati, Kepala Kelurahan Kraton, Perwakilan Keluarga Keraton Ngayogjakarta Hadiningrat, dan seluruh jajaran Forkopimca Kecamatan Maospati tersebut digelar di Eks Distrik Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Serangkaian acara Revitalisasi Budaya Manusuk Sima kali ini menampilkan berbagai pegelaran seni, bakti sosial, pameran stand produk unggulan UMKM dari 14 desa di Kecamatan Maospati dan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Ahmad Zahni yang diselenggarakan pada malam harinya.

Baca Juga:  Reklame Bacaleg & Bacapres Penuhi Kab. Kediri, Gak Bahaya Ta ?

Kepala Kelurahan Maospati Suwita Hadi mengatakan rangkaian acara Manasuk Sima akan digelar hingga esok harinya.

Yaitu dengan kirab budaya yang diarak dari Eks Distrik Maospati menuju tempat peninggalan sejarah Sendang Kamal Desa Keraton yang akan dihadiri oleh Bupati Magetan Suprawoto.

“Setelah serangkaian acara yang digelar hari ini, besok akan ada kirab budaya dari Eks Distrik Maospati menuju Sendang Kamal yang akan diterima langsung oleh Bapak Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, S.H., M.Si,” ujar Suwita.

Ditambahkan Suwita, ia berharap revitalisasi budaya seperti ini dapat dijadikan agenda rutin setiap akhir tahun.

Sebab pagelaran budaya daerah, merupakan salah satu upaya untuk terus mempertahankan serta melestarikan kesenian dan budaya bangsa hingga masa mendatang. “Tentunya saya sangat berharap agar acara seperti ini dapat menjadi agenda rutin setiap akhir tahun, agar sejarah dari Maospati dapat terangkat kembali dan Maospati semakin dikenal masyarakat luas,” imbuhnya. (Vha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *