TULUNGAGUNG | optimistv.co.id – Potensi ekonomi dari komoditas ikan koi di tulungagung masih merupakan komoditas ikan hias yang diyakini akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tulungagung.
Menurut Darwanto (Komunitas Peternak Koi club Tulungagung) mengatakan pada awak media, potensi ekonomi yang begitu besar dari ikan koi, “memang akan bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat Tulungagung jika digarap serius,” tuturnya.
Hal itu disampaikan saat berada di lokasi Festival Koi Show 2021 bertempat di kantor Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Jum’at (28/5/2021) sore.
Memang telah kita ketahui bahwa hampir beberapa kota besar di Indonesia kebutuhan ikan koi dipasok dari kota marmer Tulungagung karena memang kualitas ikan koinya patut kita banggakan.
Dalam setahun terakhir ini kita menjadi sorotan nasional sebagai penghasil ikan koi yang perlu diperhitungkan, “namun mereka hanya mengenal Blitar sebagai peternak ikan koi asli negeri sakura ini pertama kali,” terangnya.
Masih menurut Darwanto, untuk mewujudkan potensi peternak ikan koi itu perlu kerjasama yang baik antar semua komonitas peternak koi, kerjasama itu terutama untuk peningkatan produksi dan mutu dari ikan koi itu sendiri.
Jika itu bisa diwujudkan dengan baik diyakini ikan koi akan memberikan dampak positif untuk perekonomian masyarakat Tulungagung bahkan bisa perekonomian nasional.
“Koleksi ikan koi yang kita miliki sekarang di Tulungagung diyakini akan tampil sebagai negara produsen terbesar ke 4 setelah Jepang, China, India dan Indonesia (Kabupaten Blitar dan Tulungagung)”, tuturnya.
Tentu saja dalam pengembangannya harus tetap melakukan perlindungan dan pelestarian yang baik.
Dalam pengembangan usaha perikanan yang termasuk didalamnya adalah ikan koi, pemerintah dalam hal ini dinas perikanan Tulungagung harus fokus untuk meningkatkan kualitas dan kuantintas produksi melalui “kebijakan penerapan Cara Budi Daya Ikan yang Baik (CBIB)”, tuturnya.
Kebijakan tersebut adalah mengatur cara pengelolaan budi daya ikan yang bertanggung jawab, ramah lingkungan, memperhatikan aspek sosial dan ekonomi, serta kesejahteraan hewan.
Reporter : Sigit