Ini Alasan Mas Deny Akan Mundur Sebagai Bupati

KEDIRI, mediabrantas.id – Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 1, H. Deny WidyanarkoDra. Hj. Mudawamah, M.H.I (Deny-Mudawamah) yang terus mendapatkan dukungan dari masyarakat, akan mundur dari jabatannya setelah dua tahun memimpin.

Menurut calon bupati (cabup) yang selalu mengenakan Blangkon Hijau ini, keputusannya untuk mundur dari jabatan tersebut sebagai bentuk komitmen apabila program yang dicanangkan, yakni bantuan pembangunan dusun sebesar Rp. 300 – 500 juta nantinya tidak dilaksanakannya.

“Program bantuan pembangunan dusun sebesar Rp. 300 – 500 juta per dusun per tahun ini bukan hanya sekedar mimpi belaka, tetapi benar-benar akan kami laksanakan untuk rakyat. Sebagai bentuk komitmen atas keseriusan program tersebut, jika dalam dua tahun saya menjadi Bupati Kediri kok tidak menggangarkan, maka saya siap mundur dari jabatan,” katanya.

Baca Juga:  Tokoh di 650 Dusun Lebih Siap Menangkan Deny-Mudawamah
Deny-Mudawamah
Mas Deny saat melakukan kontrak politik bersama warga dalam Sambang Dusun (foto: Suko)

Cabup kelahiran Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten ini juga menjelaskan, sebagaimana tagline Desa Kuat, Kediri Hebat itu harus diwujudkan dari bawah, yaitu dusun. Ketika semua dusun di Kabupaten Kediri sudah maju, tentunya desa akan menjadi kuat, dan Kediri jadi hebat.

“Sebuah daerah tidak akan bisa menjadi hebat kalau desa dan dusunnya masih belum maju. Maka dari itu, urusan rakyat di dusun itu harus diutamakan terlebih dahulu. Percuma Kediri terlihat hebat dari luar, sementara rakyatnya masih banyak yang miskin,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa Mas Deny ini juga mengungkapkan, APBD Kabupaten Kediri sangat besar, yaitu Rp. 3,6 triliun. Sehingga kalau digunakan pembangunan dusun Rp. 300 – 500 juta per dusun per tahun, hanya sekitar 10 persen saja.

Baca Juga:  Pak Lutfi Cek Pembangunan Ruang Kelas Baru di MTs MH Silir

“Permasalahan sebenarnya hanya tentang bupatinya mau atau tidak melaksanakan pembangunan dusun supaya merata di Kabupaten Kediri. APBD diambil 10% untuk dusun itu sebenarnya sangat mungkin sekali, bahkan kecil, tapi manfaatnya sangat besar sekali,” ungkapnya. (Suko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *