Ironis, Belanja Modal BLUD RS Iskak Salah Input dari Milyar Jadi Triliun

TULUNGAGUNG | optimistv.co.id – Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Begitu pula Rumah Sakit dr Iskak merupakan Badan Layanan Umum Daerah yang merupakan bagian dari perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung, yang artinya tidak terpisah dari Pemda.

Pola pengelolaan keuangannya sangat fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek bisnis, dalam arti kaidah-kaidah managemen rumah sakit yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Bambang, salah satu pengamat kebijakan publik mengatakan, terjadinya kasus salah input anggaran Rp 2,22 triliun Belanja Modal (BLUD) dalam rangka penanganan Covid-19 di RSUD dr Iskak Tulungagung untuk Pengadaan Alat Kedokteran berupa Ventilator Infant itu sangat ironis.

Baca Juga:  KASAL dan Bupati Madiun Tinjau Vaksinasi di SMAN 1 Mejayan

“Dengan dalih salah ketik input rencana anggaran dinilai tidak masuk akal. Salah input data itu tidak boleh, karena itu merupakan dokumen negara,” kata Bambang, pengamat kebijakan publik kepada Media Optimis, Senin 11 Januari 2021.

Ditambahkan Bambang, dokumen seharusnya tidak diunggah jika memang terjadi kesalahan input, data salah input sudah tersebar ke publik. Pemerintah daerah perlu menginvestigasi kesalahan tersebut, dengan memanggil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak.

“Dalam hal ini harus dicari tahu siapa yang penginput data tersebut, karena ini menyangkut penggunaan anggaran. Dan untuk melacaknya bukanlah hal yang sulit,” tuturnya. Saya merasa heran, sistem anggaran digital sudah lama berlaku, kenapa masih bisa salah input, tinggal pencet dan back-up datanya ada ya sudah,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto ketika dihubungi melalui selulernya, mengatakan, empat Ventilator Infant itu datangnya dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan Rumah Sakit dr Iskak hanya menerima barang saja.

Baca Juga:  RSUD dr. Iskak Tulungagung Terima Kunjungan Dua Rumah Sakit dari Bali

Ketika disinggung berapa harga Ventirator tersebut, dr Supriyanto mengatakan tidak tahu, karena itu datangnya dari pusat. Dirinya mengaku saat ini lagi sibuk, dan wartawan disuruh langsung datang ke ruang ICU untuk melihat barangnya. “Disana sudah ada petugas yang menanganinya,” terangnya.

Sementara Kabag Humas RS dr Iskak, Muhammad Rifai ketika ditemui di salah satu ruangan Rumah Sakit dr Iskak mengatakan, memang salah ketik input data yang jumlahnya tidak Rp 2,22 triliun seharusnya hanya Rp 2,2 miliar. “Dan itu sudah dibetulkan,” katanya.

Rifai juga menyampaikan, pengadaan Ventilator adalah alat bantu nafas berupa mesin untuk membantu proses pernapasan pasien yang mengalami gagal napas. Alat tersebut digunakan di ruang isolasi utamanya untuk pasien suspect atau positif Covid-19 yang dirawat.

“Pengadaan belanja modal tersebut digunakan untuk pembelian ventilator yang bisa digunakan untuk pasien Infant. Semua berjumlah empat unit yang ditempatkan pada ruang isolasi,” tuturnya.

Baca Juga:  DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Hearing dengan Kepala Puskesmas Terkait BLUD

Reporter : Sigit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *