Kapal Lautan Inti Makmur Terbakar di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan

PROBOLINGGO | optimistv.co.id – Diduga karena korsleting ruang mesin, sebuah kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Probolinggo terbakar hebat. Kapal itu, Lautan Inti Makmur, terbakar Senin (20/12) dini hari.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun, seluruh badan kapal hangus tak tersisa setelah terbakar selama sekitar 9 jam. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Data yang dihimpun optimistv..co,id .menyebutkan, kebakaran itu pertama kali diketahui pukul 01.10. Awalnya, terlihat asap dan api dari ruang mesin di kapal.

Penjaga dermaga Saiful Rohman dan Jatmiko langsung mengambil tindakan. Mereka memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).

Keduanya juga membangunkan ABK jaga di kapal itu, Agus. Sayang, api cepat membesar dan membakar kapal milik Tan Justinus itu.

Sisa-Sisa Kebakaran Kapal Laut Inti Makmur

Kepala UPT PPP Mayangan Kota Probolinggo Arif Wahyudi mengatakan, kapal itu sudah empat hari bersandar di dermaga sebelum terbakar. Diduga, kebakaran terjadi akibat korsleting pada mesin TS kapal.

Baca Juga:  Pengukuhan Senioret Global d'ULD Kota Probolinggo, Wujudkan Masyarakat Seger

Menurutnya, saat itu hanya ada satu ABK yang berjaga di dalam kapal. Beruntung, sebelum api membesar ABK itu berhasil dibangunkan oleh penjaga dermaga.

”Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kapal itu. Tapi, kerugian diperkirakan miliaran rupiah. Karena, semua badan kapal hangus terbakar,” katanya.

Saat awal ditemukan titik api di kapal, menurut Arif, pemadaman dengan APAR langsung dilakukan. Tetapi, api cepat membesar.

Akhirnya, syahbandar beserta tim marinir pelabuhan melaporkan kebakaran itu. Mereka meminta bantuan PMK Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Sekitar pukul 01.35, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan langsung memadamkan api. Sekitar 2,5 jam kemudian atau pukul 04.00, api mulai padam.

Namun, ternyata tidak lama. Api kembali berkobar dan membesar, membakar seluruh kapal. Petugas pun harus kembali berjibaku memadamkan api.

Baca Juga:  Ratusan Jama'ah Hadiri Haul Mbah Hasan As’ad di Desa Lajuk

Dan enam jam kemudian atau sekitar pukul 10.00, kapal ikan itu baru berhasil dipadamkan. Itu artinya, api padam sekitar 9 jam setelah pertama kali terjadi titik kebakaran.

Besarnya api yang membakar disebutkan Arif, diduga karena di dalam kapal ada bahan-bahan yang mudah terbakar. Di antaranya, 3 tong BBM jenis solar.

Selain itu, kapal tersebut terbuat dari kayu dan fiber yang mudah terbakar. Sehingga api cepat membesar dan sulit dipadamkan.

”Kami menurunkan lima mobil pemadam kebakaran. Milik Pemkot Probolinggo empat unit dan KTI satu unit. Semua mobil pemadam kebakaran bolak balik isi ulang air untuk memadamkan api. Sekitar pukul 10.00 (Senin, Red) api baru berhasil dipadamkan,” terangnya. (Tim)

Reporter : Nanang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *