SUMENEP | optimistv.co.id – Untuk mengantisipasi dan memastikan adanya dugaan beras plastik yang telah beredar di Sosial Media (sosmed), Kapolsek Saronggi bersama Forkopimcam menggelar pengecekan beras ke gudang aupplier di wilayah Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pengecekan penyimpanan Beras Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersebut dilakukan sekira pukul 10.00 Wib dipimpin langsung oleh Kapolsek Saronggi, IPTU Wahyudi Kusdarmawan, SH didampingi oleh Danramil Saronggi, Kapten Inf. Sutrisno dan Staf Pelayanan Kecamatan Saronggi, M. Rofik.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolsek Saronggi, IPTU Wahyudi Kusdarmawan, SH., kepada awak media optimistv.co.id melalui sambungan selulernya, Rabu (22/1/2020).
“Sehubungan dengan viralnya pemberitaan di beberapa media online, pada 16 Januari 2020 “Video Beredar, Warga Awalnya Nyebut Terima Beras Plastik Dari “PKH”, Ada Apa BPNT ?” ungkapnya pada optimistv.co.id.
Kapolsek Wahyudi dalam keterangannya menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka untuk melakukan pengecekan secara langsung terkait keadaan beras program BPNT di wilayah Kecamatan Saronggi guna memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap masyarakat khususnya bagi Keluarga Penerima Mamfaat (KPM).
“Giat kali ini dilakukan ke supplier CV. Sri Rejeki Putra, dan didampingi langsung oleh Ketua Supplier, H. Sa’dawi Jayadi, bertempat di Jalan Kepala Dusun Ares Tengah, Desa Talang Kecamatan Saronggi, Sumenep, tepatnya utara lapangan sepak bola,” katanya.
Adapun hasil dari pengecekan tersebut, lanjut Wahyudi menegaskan, tidak didapati adanya beras plastik di gudang penyimpanan Beras Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) wilayah Kecamatan Saronggi.
“Beras yang ada di Supplier CV. Sri Rejeki Putra, Kecamatan Saronggi tersebut memang benar asli adanya (murni beras), tidak ada campuran plastik seperti yang dikabarkan di Sosmed,” tukasnya.
Disela-sela pengecekan, nampak hadir juga pemilik agen/e-warung Desa Kebundadap Timur, Faizal Arif dan Agen Suka Maju, Desa Juluk, Ach Munawi. Mereka mengatakan, kegiatan ini adalah langkah awal guna mengantisipasi adanya dugaan beras plastik yang sempat viral di Media Online beberapa waktu lalu.
“Ini sebagai wujud pelayanan dari berbagai pihak, baik supplier, agen/e-warung kepada masyarakat, khususnya bagi penerima manfaat program Batuan Pangan Non Tunai di wilayah Kecamatan Saronggi umumnya,” ucapnya pemilik agen/e-warung pada awak media.
Menurutnya, program BPNT ini berbeda dengan program bantuan sosial lainnya. Sebab, barang dijual dipasok langsung dari pusat, selanjutnya didistribusikan ke kabupaten/kota hingga kecamatan.
Pihaknya menambahkan, sistem agen/e-warung dalam program BPNT tersebut memiliki sejumlah keunggulan di antaranya, yaitu kemudahan bertransaksi, pencairan bantuan serta memilih barang sesuai kualitas yang diinginkan oleh KPM, seperti contohnya beras, telur yang dijual melalui e-warung.
“Ini kualitasnya terjamin dan sesuai dengan harga di pasaran. Sejauh ini, program tersebut berjalan aman, lancar dan sesuai regulasi. Sebab, transaksi program BPNT melalui agen/e-warung dilakukan secara modern yang menggunakan sistem perbankan,” pungkasnya.
Reporter : Sheno – M Syarif Hidayatullah