KEDIRI | optimistv.co.id – Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, S.I.K, Senin (06/01) sekitar pukul 11.00 WIB secara langsung meresmikan Posko Aman Nusa II Tanggap Bencana di Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Hadir dalam peresmian posko bencana ala mini di antaranya, Kasdim 0809, Mayor Czi. Gatot Palwo Edi, Kapolsek Mojo AKP Wahana, Danramil 0809/06 Kapten Arm Sugito, Camat Mojo Sukemi, BPBD, Dinas Kesehatan, beserta jajaran unsur Pemerintah Kabupaten Kediri.
Menurut Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana, S.I.K, Polri bersama TNI dan masyarakat siap bahu membahu melakukan pencegahan dan penangulangan selama 24 jam non stop, serta siap menerima dan menampung laporan warga terkait gejala bencana.
Sebelum melakukan kegiatan pengecekan posko tanggap bencana di wilayah Kecamatan Mojo, Kapolres melakukan rapat yang dihadiri oleh seluruh stakeholder, dari unsur TNI, Polri, Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial dan lainnya.
“Kita ingin menyampaikan bahwasanya unsur pemerintah yang ada di wilayah Kabupaten Kediri dan Kota Kediri sudah siap seandainya terjadi bencana alam, baik tanah longsor, banjir maupun puting beliung di wilayah kita. Artinya, kita memberikan pesan kepada masyarakat bahwa kita siap. Kita hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun demikian tentunya kita juga berharap agar seluruh warga masyarakat yang ada di Kota Kediri tentunya tidak terjadi bencana alam ini. Andakan ketika ada, kita sudah siap,” terangnya.

Ditambahkan mantan Pamen SSDM Polri ini, minggu kemarin juga sudah dilakukan simulasi terhadap peran serta dari Polsek, bersama Puskesmas dan koramil setempat. “Dari BPBD kemarin juga sudah mensimulasikan apabila terjadi bencana alam banjir, namun tadi saya sampaikan kita semua berharap semoga hal tersebut tidak terjadi di wilayah Kediri,” tuturnya.
Terkait dengan masalah banjir, misalnya terjadi di wilayah Tarokan dan Kecamatan Grogol yang terjadi hanya ketika hujan turun, lebih baik ditunggu sampai hujan reda.
“Perlu kita ketahui, tadi disampaikan dari Kementerian PUPR, ada dua tipe banjir yang terjadi di wilayah, ‘mohon maaf’ di wilayah Tarokan dengan Grogol misalnya, itu hanya berlangsung ketika hujan turun, air ini kita salurkan ke penyaluran yang sudah disiapkan ternyata ada juga warga yang lahan sawahnya terdampak, sehingga kita mending menunggu sebentar sampai hujan reda. Karena kepentingan dari masyarakat yang saat ini sedang melakukan proses tanam padi juga harus kita pertimbangkan. Kasihan kalau seandainya seluruhnya kita salurkan ke sawah, maka sawah mereka gagal. Jadi ya mending kita menunggu sebentar, memang setelah hujan reda paling sekitar 5 menit 10 menit genangan itu sudah hilang. ini tadi juga sudah kita koordinasikan dengan Menteri PUPR,” jelasnya.
Kapolres mengakui saat ini memang ada beberapa tempat yang menjadi urgent, baik di wilayah Mojo, terkait dengan bahaya tanah longsor. :Kemarin kita juga sama-sama ke atas, Dolo, disana ada beberapa wilayah mengalami tanah longsor, ini perlu segera didirikan posko, sehingga masyarakat tahu harus lari kemana kalau terjadi bencana alam,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kebencanaan BPBD Kabupaten Kediri, Syaifudin Zuhri mengatakan, ancamannya hanya minus dua, yaitu ancaman abrasi laut dan tsunami. Semua ancaman itu ada di wilayah Kabupaten Kediri mulai erupsi, tanah longsor, banjir bandang dan angin punting beliung.
“Kalau kita bicara rawan, semua daerah rawan. Cuma untuk tanah longsor di Kecamatan Mojo, Banyakan, Grogol, dan Tarokan, kebetulan sudah kita bentuk di desa-desa tersebut, yaitu tim siaga bencana desa maupun desa tanggap bencana. Kita bersinergi dengan TNI dan Polri. Untuk awal Januari ini, masih hanya sebatas longsornya tanggul sungai dan puting beliung yang menyebabkan pohon pohon tumbang. Untuk puncak musim hujannya, diperkirakan bulan Februari sampai dengan Maret.
Sementara itu, Danramil 0809/06 Mojo Kapten Arm Sugito, melalui Pelda Fatkhurohman, di wilayah ada empat desa yang masih rawan longsor, yakni Desa Jugo, Petungroto, Blimbing, Pamongan, namun TNI/Polri bersama Muspika setempat terus berjaga penuh, menantisipasi longsor dan akan siap mengevakuasi warga seandainya ada yang terkena dampak longsor.
Reporter : Puji Salam