Kekerasan Seksual Anak semakin signifikan

 

SURAKARTA | optimistv.co.id – Maraknya kasus kejahatan seksual dan prostitusi anak terus mengalami peningkatan yang signifikan,Hal ini terjadi tidak lepas dari meningkatnya kasus kekerasan keluarga pertengkaran,anak didiskriminasi oleh orang tua dan tetangga sekitar sehingga menjadi mengidolakan sang pelaku.Munculnya kasus kasus serupa perlunya perhatian penyuluhan maupun pembinaan dan pendampingan pada sikorban.
Saat jumpa pers Direktur Yayasan Kakak Soim sariyati mengatakan pada tahun 2021 lalu  terdapat 35 kasus ,13 masuj dalam kategori kekerasan seksual ,sedangkan 22 anak 100% masuk dalam kategori prostitusi anak,terangnya.

Sementara lebih dari 51% dalam usia sekolah SMP sedangkan 31% pelaku kekerasan seksual adalah pacar sendiri,bahkan sikorban kekerasan dan pengeksploitasiian seksual masih juga membela mati-an saat orang yang sudah memerkosanya memukulinya bahkan menjual diri untuk dilacurkan dalam penegakan hukum terkait hal tersebut yaitu Undang undang perlindungan anak juga diatur dalam no 23 tahun 2021
Ini terjadi yang diberitakan di provinsi Jawa Barat ditemukan Ustadz yang mencabuli 21 murid kemudian di Bekasi juga ditemukan terhadap siswa maka daerah sangat penting bagi apa namanya organisasi perempuan pembela HAM bersama dengan pemerintah untuk situasi ini dan kemudian mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual. Di mana kemudian kita merespon positif upaya yang dilakukan oleh Kemendikbud terkait dengan pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan situasi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terus meningkat saya mengambil di tahun 2017 ada 340
446 kasus kekerasan kemudian di tahun 2018 naik menjadi 406000 kemudian tahun 2019 naik menjadi 431471 kasus kemudian tahun 2020 makanya agak turun 299911 kasus situasi kekerasan pada tahun 2020 ini merupakan angka saya perempuan ini bukanlah sesungguhnya karena itu terjadi pada situasi pandemi yang seharusnya membuat satu perusahaan terkait dengan Bagaimana perempuan dapat mengakses layanan kekerasan cara mudah pada saat dia berada di rumah karena pandemi Selain itu situasi kekerasan di tahun 2020 menurun karena korban berada sangat dekat dengan pelaku bisa chat sama suaminya atau pacarnya dan sebagainya. Kemudian korban cenderung memilih diam karena dia tidak tahu harus mancari pelayanan kemana apakah langsung ke Unit PPA atau Kemudian datang ke P2 tp2a, milik pemerintah DAlam kedepnnya diharapkan,pen!aga an yg lebih serious lagi,tutupnya

Baca Juga:  Peresmian Alun-alun dan Pasar Murah Dihadiri Gubernur

REPOETER : Muklas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *