Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto Ning Yaroh Gelar Reses Tahap III, Warga Keluhkan Makam Yang Over Load

MOJOKERTO, mediabrantas – Anggota DPRD Kota Mojokerto yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB, DPRD Kota Mojokerto, Hj. Choiroiyaroh, SH, mengelar Serap Aspirasi Masyarakat (Reses) tahap III Tahun 2022 di Pendopo Akbar atau kediamannya, Jalan Brawijaya, Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Minggu (18 /12/2022).

Dalam sambutannya, wanita berhijab yang akrab disapa Ning Yaroh itu meminta Pemerintah Kota Mojokerto agar memprioritaskan pembangunan yang dilaksanakan harus berbasis masyarakat. Hal ini untuk memastikan agar pembangunan tepat sasaran, sehingga hasilnya bisa betul-betul dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan bangunan itu, atau sarana dan prasarana yang akan dibangun oleh Pemkot Mojokerto itu harus benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
“Kami dari Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto selalu berpihak kepada masyarakat, dan selalu vokal serta kritis, agar pembangunan yang dikerjakan itu betul-betul dibutuhkan masyarakat,” ucap Ning Yaroh.

Baca Juga:  Paguyuban Peternak Ayam Mojokerto, Dukung Gus Muhaimin Maju Capres 2024

Dalam kesempatan itu, Ning Yaroh menjelaskan, bahwa selama ini ada dua usulan masyarakat yang resmi, yakni melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang dilaksanakan eksekutif dan Pokir (Penyampaian pokok-pokok pikiran) yang seperti dilakukan sekarang, dan Itu yang seharusnya menjadi prioritas pembangunannya. “Tapi kalau usulan masyarakat tidak ditanggapi oleh Pemkot Mojokerto, berarti percuma ada Forum giat Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan tiap tahunnya dilakukan kalau usulan warga tak ditanggapi dan direalisasikan pembangunannya,” katanya.

Disebutkan oleh Ning Yaroh, bahwa Fraksi PKB merupakan satu-satunya Fraksi yang paling vocal di Dewan untuk memperjuangkan suara masyarakat. “Jika Keinginan Masyarakat itu tidak dilaksanakan atau direspon, maka dana miliaran rupiah yang digelontorkan oleh Pemerintah tidak akan mengena kepada masyarakat. “Bolehlah Pemkot Mojokerto melaksanakan mega proyek seperti sekarang ini, tapi pembangunan berbasis kemasyarakatan adalah riil. Itulah yang diperlukan masyarakat. Untuk itu, jika masyarakat ingin usulannya diperhatikan dan pembangunan merata, maka maka walikotanya harus diganti,” tegas Ning Yaroh.

Baca Juga:  Plt. Bupati Drs. HA. Timbul Prihanjoko lantik 249 Kades Terpilih

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, H. Junaedi Malik, SE yang mendampingi saat Ning Yaroh Reses menjelaskan kepada peserta Reses, beliau menyesalkan adanya usulan Warga yang ditolak, sehingga muncul rasa kecewa. “Banyak usulan Kita, terutama pembenahan insfrastruktur yang Kita usulkan dijawab masih bagus, masih memenuhi standar. Padahal kenyataannya lain. Sebab itu murni usulan warga baik melalui Musrenbang atau program Fokir DPRD Kota Mojokerto,” tegas Gus Joned sapaan akrabnya.

Sementara itu, acara Reses ini juga diwarnai dengan dialog dan tanya jawab para peserta Reses yang dipandu Gus Yanto Staf Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto, (petugas yang mencatat keluhan warga). Pada saat tanya jawab, ada warga yang mengeluh, karena saat ini lahan makam atau kuburan milik atau aset Pemkot Mojokerto sudah penuh (over load) semua, sehingga perlu dicarikan lahan baru atau aset Pemkot untuk dijadikan lahan kuburan atau makam jika ada warga Kota Mojokerto yang meninggal dunia. Karena saat ini lokasi makam untuk memakamkan warga Kota Mojokerto sudah penuh semua, sehingga perlu adanya lahan baru atau tanah kosong untuk memakamkan jenazah warga kota yang meninggal dunia. (Ririn Fadillah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *