Komisi IX DPR RI Minta Peredaran Kue Lebaran & Parcel Diawasi

KEDIRI (OPTIMIS) – Menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H yang selalu dibarengi dengan tingginya kebutuhan kue lebaran maupun parcel, terkadang dimanfaatkan oleh pengusaha nakal untuk meraup keuntungan sesaat dengan cara menjual produk-produk kadaluwarsa.

Untuk mengantisipasi kejadian merugikan konsumen seperti ini, maka Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil Jawa Timur VI, Nurhadi, SPd, secara tegas meminta kepada intansi pemerintah terkait untuk benar-benar melakukan pengawasan dan sidak langsung supaya tidak kembali terjadi.

Kegiatan KIE Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd, di Bidang Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Bersama Tokoh Masyarakat di Balai Desa Kalirong

Hal ini diungkapkan anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem yang akrab disapa Panglima Nurhadi seusai kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) di Bidang Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan Bersama Tokoh Masyarakat di Balai Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis, 21 April 2022.

Baca Juga:  Dikemas Ala "Gethering Media " Sosialisasi Pemberantasan Peredaran Rokok Elegal bersama jurnalis

Hadir dalam kegiatan KIE ini, yakni Kades Kalirong, dan dua orang pemateri, yaitu Imelda Ester Riana, S.T., M.KM, Koordinator Pengawasan Fasilitas Produksi dan Distribusi Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan BPOM Pusat, serta Pengawasan Farmasi dan Makanan, Perwakilan LOKA Kediri, Dra. Dyah Rohmatingrum, Apt.

Panglima Nurhadi mengatakan, selama ini pihaknya sering melakukan KIE di berbagai tempat hingga desa-desa untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku UMKM supaya meningkatkan kualiatas produk dan dilengkapi dengan perizinan yang ditetapkan.

“Kami juga memberikan pemahaman kepada warga masyarakat sebagai konsumen untuk pandai-pandai memilih produk yang aman dan sesuai dengan standart kesehatan, supaya tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi merugikan konsumen,” katanya.

(dari kiri) Panglima Nurhadi, Kades Kalirong, Imam Jami’in, Perwakilan LOKA Kediri, Dra. Dyah Rohmatingrum, Apt, dan Imelda Ester Riana, S.T., M.KM, Koordinator Pengawasan Fasilitas Produksi dan Distribusi Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan BPOM Pusat

Ditanya tentang adanya isu bahwa mengurus izin di BPOM itu rumit dan memerlukan biaya besar, DPR RI dengan jargon “Golek Durul Sak Akeh-Akehe” ini meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan berita hoax.

Baca Juga:  Mahasiswa IAIN Kediri Bantu Vaksinasi di Desa Turus

“Jangan mudah termakan berita hoax. Semua itu tidak benar. Seharusnya masyarakat bisa datang saja langsung ke perwakilan BPOM, yaitu LOKA Kediri untuk berkonsultasi. Sebenarnya tidak ada yang sulit sama sekali, bahkan sekarang ini malah semakin dipermudah,” tuturnya.

Wakil rakyat yang dikenal dengan julukan Semar Bangun Kahyangan ini juga mengaku telah membentuk tim untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM di Kediri yang ingin mengurus segala macam perizinan usaha, bahkan ke BPOM.

“Bagi dulur-dulur yang takut atau enggan datang langsung ke kantor perizinan maupun BPOM, monggo hubungi saja tim kami agar dibantu dan didampingi untuk mengurus perizinan usahanya, sehingga dapat lebih meningkat, serta bisa merekrut banyak tenaga kerja,” ucap Nurhadi.

Imam Jami’in, Kepala Desa Kalirong saat diwawancarai wartawan

Sementara itu, Kepala Desa Kalirong, Imam Jami’in dikonfirmasi mengaku sangat senang desanya dijadikan tempat untuk kegiatan KIE di Bidang Pengawasan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, S.Pd.

Baca Juga:  Vaksinasi NasDem Peduli di Wonojoyo Bertabur Bingkisan dari Peserta

“Kami sangat berterima kasih sekali desa ini dijadikan tempat sosialisasi seperti ini. Dengan demikian warga masyarakat, khususnya para pelaku UMKM di Desa Kalirong dan sekitarnya dapat lebih mengerti bagaimana cara meningkatkan produk supaya bisa diterima di pasaran sesuai standart yang ditentukan,” katanya.

Kades yang juga Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Kediri ini menjelaskan, bahwa di Desa Kalirong ini dikenal dengan sentra Kerupuk Pok, atau Kerupuk Upil, yang produksinya tanpa minyak goreng, tetapi digoreng menggunakan pasir.

“Desa Kalirong ini banyak sekali pelaku UMKM, bahkan dikenal sebagai sentra Kerupuk. Saat ini produksi mereka bukan hanya di pasaran lokal saja, bahkan sudah nasional, dan terkadang ada permintaan dari luar negeri,” ulasnya.

Reporter : Zainal – Suryono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *