SAMPANG mediabrantas.id – Upaya menjangkau masyarakat pedesaan dalam mendapatkan akses kesehatan terus diperkuat. Salah satunya dilakukan oleh Puskesmas Tambelangan, yang menggandeng Formabes Tambelangan dan Aliansi Gawat dalam menggelar kegiatan kemanusiaan berupa layanan kesehatan terpadu di Dusun Plasah, Desa Birem, Rabu (16/7).
Tidak seperti biasanya, layanan kesehatan kali ini hadir langsung di tengah-tengah warga. Rumah mantan Kepala Desa Birem, Ahyer, disulap menjadi pos pelayanan kesehatan, lengkap dengan tenaga medis, peralatan pemeriksaan, hingga fasilitas sunatan massal.
Kegiatan ini menjadi angin segar bagi warga yang selama ini harus menempuh jarak belasan kilometer hanya untuk ke puskesmas terdekat. Cukup membawa Kartu Keluarga (KK),mereka bisa langsung mendapatkan berbagai layanan kesehatan secara gratis.
“Kami membawa pelayanan ini langsung ke masyarakat karena banyak warga yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan,” kata dr. Bustanul Arifin, Kepala Puskesmas Tambelangan, yang turut hadir bersama tim medis.
Pelayanan yang disediakan cukup lengkap, mulai dari pemeriksaan kadar gula darah, deteksi dini penyakit tidak menular, skrining TBC, hipertensi, kusta, hingga layanan ANC Mobile untuk ibu dan anak. Tak hanya itu, sunatan massal juga digelar dengan biaya lumayan ringan Rp150.000 – selisih lebih murah dari tarif umum yang mencapai Rp350.000.
Ketua Formabes Tambelangan, Samheri, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kegiatan sosial, tapi bentuk nyata kehadiran pelayanan publik yang berpihak pada masyarakat kecil.
“Kami ingin memastikan warga desa tidak tertinggal dalam mendapatkan hak dasar seperti layanan kesehatan,” ujarnya.
Sebanyak 44 warga dilaporkan menerima layanan hari itu, termasuk dua anak yang menjalani sirkumsisi dengan metode laser. Bagi masyarakat seperti Nur Asizah (35), kegiatan ini terasa sangat membantu.
“Biasanya saya enggan ke puskesmas karena jauh dan biaya. Sekarang, semuanya ada di sini, dan gratis pula. Terima kasih,” ungkapnya haru.
Ketua Aliansi Gawat, Moh Rifadi, juga memberi apresiasi atas terjalinnya sinergi antar lembaga. Menurutnya, pendekatan kolaboratif seperti ini efektif dalam mendukung program pemerintah, khususnya dalam pencegahan penyakit menular dan pemenuhan hak kesehatan masyarakat.
“Inilah bentuk gotong royong yang sebenarnya. Kita bantu pemerintah dengan cara kita, agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” tegas Rifadi.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan yang merata bisa terwujud dengan komitmen dan sinergi yang kuat. Puskesmas bukan lagi sekadar tempat, tapi gerakan yang hadir di mana pun masyarakat membutuhkan. (Hadi)