PROBOLINGGO, optimistv.co.id – Ketua LSM Aliansi Masyarakat Peduli Probolinggo (AMPP), Lutfi Hamid, menyoroti tajam kegiatan Bimtek (bimbingan teknis) oleh 14 kepala desa dan 4 perangkat desa di Kecamatan Dringu yang menggunakan anggaran dari DD (Dana Desa) sebesar Rp. 17 juta.
Menurut aktivis yang akrab disapa Yik Lutfi ini, kegiatan tersebut menyalahi aturan main dan berpotensi merugikan uang negara, karena Dana Desa bukan uangnya kepala desa bersama perangkatnya, tetapi uang itu milik rakyat yang dialokasikan untuk kepentingan kesejahteraan rakyat pedesaan.
“Untuk itu kami akan melaporkan kepada Kejaksaan Negeri atas penyalahgunaan Dana Desa dipergunakan untuk plesiran yang dikemas dengan Bimtek,” katanya.
Yik Lutfi menengarai Camat Dringu, Hj. Ulfiningtyas, S.H., M.H merekomendasi serta menyutujui atas usulan 14 kepala desa se Kecamatan Dringu untuk mengadakan Plesir ke Jakarta dengan menggunakan Dana Desa tahun 2022.
“Plesiran itu dikemas dalam bingkai Bimtek dalam rangka peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa.
Dalam Bimtek tersebut masing-masing desa mengikutsertakan lima personil, di antaranya kepala desa, ketua PKK, sekertaris desa, operator dan satu perangkat desa,” tuturnya.
Masih menurut Yik Lutfi, keberangkatan para kepala desa serta empat perangkatnya Plesir ke Jakarta selama tiga hari, tanggal 8 – 10 September 2022, yang dikemas Bimtek ini menjadi viral karena anggaran yang dipergunakan sebesar Rp. 17 juta itu diambilkan dari Dana Desa tahun 2022.
Yik Lutfi menambahkan, Bimtek ke Jakarta bersama Kementrian Dalam Negeri ini juga diikuti Bupati Probolinggo, Timbul Prianjoko bersama istri, sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, serta Kepala PMD sebagai narasumber dalam rangka peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa.
Sementara itu, Suharul, Kepala Desa Tegalrejo, sekaligus sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Desa Kecamatan Dringu kepada optimistv.co.id mengatakan, yang menjadi bahan pertimbangan Camat Dringu untuk merekomendasi dan menyetujui pemberangkat Bimtek ke Jakarta adalah para kades di lain kecamatan sudah banyak yang berangkat.
“Maka dari itu, untuk kades di Kecamatan Dringu kenapa tidak boleh ?,” tanyanya.
Sementara, Sekdes Randu Putih, Satimin, dikonfirmasi membenarkan dirinya sebagai koordinator pemberangkatan peserta ke Jakarta. Menurutnya, keberangkatan ke Jakarta ini sesuai dengan rekomendasi Camat Dringu.
“Desa sudah melaporkan ke PMD Kabupaten Probolinggo.
Kepala PMD Bapak Edy, bersama staf ahlinya juga ikut ke Jakarta sebagai narasumber dalam Bimtek tersebut,” ujarnya.
Satimin menepis berita yang beredar di medsos (media sosial), bahwa dirinya sebagai pengumpul dana dari 14 desa yang berangkat ke Jakarta. Bahkan sebagai koordinator, dirinya tidak memegang uang sama sekali, karena dana kegiatan ini murni menggunakan Dana Desa.
“Itu berita tidak benar. Itu Hoax. 14 desa yang ikut ke Jakarta itu semuanya transfer ke EO atau trevelnya. Saya tidak memegang uangnya. Bimteknya sendiri hanya satu hari, sedang yang dua hari lagi adalah perjalanan dari Probolinggo – Jakarta pulang pergi,” terangnya.
Sementara itu sampai berita ini naik, Camat Dringu, Hj. Ulfiningtyas, S.H., M.H, belum berhasil untuk dikonfirmasi.
Reporter : Nanang