MADIUN |optimistv.co.id – Makam Bong Cino di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan/Kecamatan Manguharjo Kota Madiun mulai dibongkar. Ini dilakukan sebagai persiapan awal pembangunan Rusunawa III. Kali ini, ada dua makam yang dibongkar dan dipindahkan secara mandiri oleh ahli waris, Kamis (2/12/2021). Yakni makam teregister nomor 40 dan 95.
Ahli waris makam nomor 95, Onny Sri Sulasmini mengatakan, ayahnya telah dimakamkan sejak 44 tahun silam tepatnya di tahun 1977 di kawasan Bong Cino. Jenazah selanjutnya dipindahkan secara mandiri di TPU Gulun, Kelurahan Kejuron, dijadikan satu dengan makam keluarganya. Diantaranya ibunya yang telah lebih dulu dipindah dari Bong Cino ke TPU Gulun. Kemudian suami serta adiknya.
Onny mengakui, ada banyak keluarga dan saudara yang dulu dimakamkan di kawasan Bong Cino. Mulai neneknya sejak tahun 1923. Kedua orang tuanya serta kakaknya. Dirinya menyatakan, pemindahan nantinya akan dilakukan secara bertahap.
“Sebenarnya kita nggak berniat memindah. Tapi karena ada rencana untuk pembangunan Rusunawa dari pemerintah ya kita mau. Karena kita mikirnya daripada nanti bersamaan dengan keluarga yang lain malah sulit nanti dikenali. Kalau begini kan satu-satu, per family,” katanya, Kamis 2 Desember 2021.
LPMK yang juga Ketua RT 14/3 Kelurahan Manguharjo, Yayak Suyatno mengungkapkan, selama ini makam Bong Cino yang menempati asset pemkot tersebut dimanfaatkan warga sebagai tempat tinggal. Bahkan ada sebagian rumah yang dibangun secara permanen. Berdasarkan pendataannya, secara keseluruhan ada 58 KK di RT 13, 14,15 dan 19.
“Sudah lama sekali bangunan rumah yang menempati asset pemkot ini dan nggak bayar. Ada kalau dua puluh tahun. Sedangkan makam ini ada ya berpuluh-puluh tahun,” terangnya.
Menurut Yayak, sosialisasi terkait pembangunan rusunawa III yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat sudah sering kali disampaikan pemkot kepada warga. Pun warga sekitar nantinya yang menjadi skala prioritas menempati rusunawa tersebut. Secara, prinsip warga mendukung kebijakan pemerintah kota yang hendak melakukan pembongkaran dan pemindahan makam. Sebab jika rusunawa jadi, diyakini memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat.
“Warga disini sangat mendukung sekali dengan adanya pembongkaran makam plus nanti ada rumah susun. Karena banyak sekali manfaatnya. Dari segi lingkungan jelas sehat dan bersih. Dari segi ekonomi insya Allah warga akan mendapatkan income lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Madiun, Totok Sugiarto menyatakan, pembangunan Rusunawa III itu dilakukan sebagai upaya pemerintah membenahi lingkungan sekaligus mengubah kawasan agar tidak kumuh. Diawali pembongkaran dan pemindahan makam.
Dirinya mengapresiasi ahli waris yang berperan aktif melakukan pemindahan makam secara mandiri. Secara total ada 117 makam yang akan dibongkar dan dipindahkan. Itupun hanya yang sudah berhasil terdeteksi. Sebab diakui masih banyak makam tanpa dilengkapi identitas sehingg membuatnya kesulitan. Ia menargetkan Januari tahun depan kegiatan tersebut tuntas dikerjakan.
“Pemindahan makam ini ada beberapa alternatif. Pertama, kita serahkan ke ahli waris. Sosialisasi juga sudah kita lakukan. Kedua, dipindah oleh Pemkot. Jadi yang tidak ada ahli waris nanti akan ditangani Pemda. Kita pindahkan ke tempat lain. Lokasinya berada di sebelah barat jalan ini,” ujarnya.
Totok menuturkan, pembangunan rusunawa III ini dilakukan untuk memfasilitasi warga agar mereka bisa hidup lebih layak. Sebab, kawasan Bong Cino saat ini telah banyak dihuni masyarakat. Utamanya mereka yang tidak mampu secara ekonomi. Pun lokasi itu dipilih karena dinilai sangat strategis.
“Disini strategis untuk pengembangan ekonomi. Karena kedepannya disini juga merupakan jalan besar selain itu ada beberapa industri UMKM yang besar sehingga diharapkan bisa jadi pengampu dan menambah income masyarakat disini,” imbuhnya.
Terpisah, Wali Kota Madiun, Maidi menyatakan, pembangunan rusunawa dilakukan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Sekaligus menjamin warganya sejahtera. Karenanya ia menghimbau ahli waris untuk mendukung langkah Pemkot.
“Targetnya (pembongkaran dan pemindahan makam.red) Januari atau awal Februari selesai. Alhamdulillah ada ahli waris yang membongkar dan memindahkan sendiri makam keluarganya. Kita juga sudah siapkan lokasi pemindahan makamnya, di baratnya itu. Langkah selanjutnya setelah ini kita ratakan biar pembangunan rusunawa III segera mulai,” tuturnya.
Maidi menyebut keinginan Pemkot meminta Kementerian PUPR RI membangun Rusunawa III bukan tanpa alasan. Melainkan optimalisasi asset yang selama ini mangkrak. Bahkan keberadaannya kumuh tak terawat. Ia ingin dengan dibangunnya Rusunawa, maka aset tersebut bisa bernilai ekonomis. Pun juga bermanfaat bagi masyarakat.
Seperti diketahui, lahan di Bong Cino milik Pemkot Madiun luasannya sekitar 3 hektare. Namun tidak semua dijadikan Rusunawa, melainkan hanya sepertiganya saja. Orang nomor satu di Kota Madiun ini menjelaskan, pembangunan rusunawa III itu kemungkinan dimulai dan tuntas tahun depan. Semua anggaran bersumber dari APBN. Skala prioritasnya adalah warga yang selama ini tinggal di area makam Bong Cino.
“Gambarannya diperkirakan akan ada 70 unit kamar di enam lantai. Mampu menampung 200 orang tipe kamar 36. Layaknya rusunawa I maupun II, fasilitas yang diberikan seperti apartemen mewah. Dilengkapi dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, tempat mencuci, tempat menjemur pakaian dan ruang tamu. Jika terdapat sisa, masyarakat Kota Madiun yang belum tertampung bisa menempati,” terang Wali Kota Madiun.
Reporter : Sugeng Rudianto